Berita Sarolangun
Pasca Terbakarnya SDN 153 Batang Asai, Sarolangun, Siswa Numpang Belajar di Madrasah
Pasca Terbakarnya SDN 153 Batang Asai, Sarolangun, Siswa Numpang Belajar di Madrasah
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Pasca Terbakarnya SDN 153 Batang Asai, Sarolangun, Siswa Numpang Belajar di Madrasah
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pasca terbakarnya gedung SD Negeri 153 di Desa Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Rabu (24/7) lalu, para siswa kini menumpang belajar di madrasah setempat.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun bersama pihak terkait, langsung meninjau lokasi kebakaran.
Kadis Dikbud Helmi mengatakan, SD Negeri 153 tersebut berada di atas bukit dengan jarak sekitar 180 meter dari jalan bawah di desa tersebut.
Baca: SDN 153 di Desa Anom, Sarolangun, Terbakar, Siswa akan Menumpang Belajar di Madrasah Terdekat
Baca: Sejumlah Jalan Nasional di Kabupaten Sarolangun, Mulai Rusak, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca: Lewati Truk Batubara, Pengendara Motor Hilang Kendali dan Terjatuh, Naas, yang Dibonceng Terlindas

Menuju sekolah itupun para siswa dan guru kata Helmi, melintasi jalan setapak yang dibangun oleh pemerintah desa.
Menurutnya, jumlah siswa lebih kurang sebanyak 45 orang dari kelas 1 sampai kelas 6, dengan kondisi sekolah semi permanen (dinding beton dan papan).
"Tiga ruang belajar dan satu ruang kantor habis terbakar, dan ini sudah kita lapor dengan pimpinan kita," bebernya.
Baca: Lantik Pejabat Baru, Bupati Al Haris Minta Pukul 9 Pagi, Kantor Camat Jangan Kosong
Baca: Keponakan Mahfud MD Ini Maju Pilwalko Surabaya, Ingin Buka Eks Lokalisasi Dolly Jadi Kampung Budaya
Baca: VIDEO: Detik-detik Letusan Gunung Tangkuban Parahu yang Mengalami Erupsi Tinggi Kolom Abu 2.284 MDPL
Pihaknya kata Helmi, bersama pihak sekolah dan masyarakat melakukan musyawarah bersama. Hal ini untuk menindak lanjuti bagaimana nasib para puluhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Disepakati, untuk sementara waktu proses belajar mengajar dipindahkan ke madrasah di desa setempat. Sehingga para siswa tetap bisa melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya
Ke depan, katanya, pihaknya akan berupaya untuk mencari celah bagaimana gedung SD N 153 ini bisa dibangun kembali.
Sebab, dikarenakan sistem anggaran sudah melalui e-planing, untuk penganggaran tahun 2020 sudah di input, maka untuk pembangunan tidak memungkinkan menggunakan APBD tahun 2020 mendatang.
"Kita akan mempelajari ini, bagaimana ke depan mencari celah seandainya bisa segera dibangun. Kita akan lapor dengan pimpinan, dan tim TPAD Sarolangun dengan DPRD Sarolangun, semoga ada celah dan bisa dilaksanakan pembangunan," katanya.
Ia berharap ke depan agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran.
Baca: Bak Kerasukan Setan, Brigadir RT Tembak Bripka RE hingga Tewas di Tempat: Lepaskan 7 Peluru
Baca: Lantik 12 Pajabat Eselon III dan IV, Sekda Sebut Untuk Penyegaran dan Sukseskan Program Gubernur
Baca: Meski Dirayu Bergabung Koalisi Jokowi-Maruf, PKS Tetap Kekeuh Menjadi Oposisi Pemerintahan
Termasuk kepada sekolah-sekolah yang di Kecamatan batang asai, yang kondisi bangunan sekolahnya sama dengan SD N 153 Desa Raden Anom.
Pasca Terbakarnya SDN 153 Batang Asai, Sarolangun, Siswa Numpang Belajar di Madrasah (Wahyu Herliyanto/Tribun Jambi)