Berita Jambi
Kekurangan Siswa, Tahun Ajaran Baru, 23 Sekolah Dasar Negeri di Kota Jambi, di Merger
Kekurangan Siswa, Tahun Ajaran Baru, 23 Sekolah Dasar Negeri di Kota Jambi, di Merger
Penulis: Rohmayana | Editor: Deni Satria Budi
Kekurangan Siswa, Tahun Ajaran Baru, 23 Sekolah Dasar Negeri di Kota Jambi, di Merger
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Pemerintah Kota Jambi, sudah melakukan merger terhadap 23 SDN di Kota Jambi. Dimergernya sekolah tersebut, karena mengalami kekurangan siswa.
Arman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi mengatakan, jika siswa kurang dari 120 pada satu SDN maka akan dilakukan merger. Pihaknya telah melakukan verifikasi, ada 23 sekolah yang dilakukan merger.
“Merger ini memang tidak bisa dielakan lagi. Yang sekolah merger sudah bergabung ke sekolah induk,” kata Arman, Rabu (24/7/2019).
Baca: DAK Rp 26 Miliar, Dinas PUPR Kejar Renovasi 11 SMP di Kota Jambi Rampung Tahun Ajaran Baru
Baca: Ranperda Pemkab Kerinci Tahun 2019 Disahkan, Sejumlah OPD akan Dimerger
Baca: Video Breaking News: Atlet Dayung Jambi, Pingsan di Lintasan, dan Nyaris Tenggelam
Lebih lanjut Arman menyebutkan, tidak hanya murid, para guru juga sudah dipindahkan ke sekolah lain.
“Gurunya, muridnya sudah bergabung semua. Untuk murid ada yang mau bergabung dengan sekolah induk yang di merger, ada juga yang minta pindah ke sekolah lain,” imbuhnya.
Tahun ajaran baru ini sebut Arman, merger sudah mulai jalan. Merger ini sebut Arman untuk menyelesaikan masalah, bukan membuat masalah baru.
Baca: Febri Diansyah: Satu Tersangka Dugaan Kasus Suap RAPBD Jambi Tidak Datang ke KPK Tanpa Alasan
Baca: SDN 153 di Desa Anom, Sarolangun, Terbakar, Siswa akan Menumpang Belajar di Madrasah Terdekat
Baca: Ini Daftar Diskon LMPV Murah di GIIAS, Xpander Diskon Puluhan Juta Rupiah Avanza Ada Bonus Lain
“Memang ada beberapa orang tua yang belum paham terkait hal ini. Ini yang terus kami beri penjelasan. Merger ini mengatasi masalah sertifikasi guru juga. Dana BOS juga,” jelasnya.
Untuk para guru kata Arman, ada yang dimutasikan ke sekolah induk, ada juga yang dimutasikan sekolah dekat tempat tinggalnya.
“Mudah-mudahan berjalan lancar. Terhadap guru negri maupun guru honornya sudah kita salurkan,” sebutnya.
Saat ini sebut Arman, proses belajar mengajar di SDN yang di merger ada yang berlangsung di gedung sekolah induk, namun ada juga yang masih berlangsung di gedung sekolah lama.
“Karena ada sekolah induk yang ruangannya tidak cukup, makanya masih pakai gedung yang lama. Tapi namanya sudah masuk ke sekolah induk semua,” tuturnya.
Arman menyebutkan, kini pihaknya tengah berupaya berbenah. Mendorong para guru di SDN supaya lebih kreatif dan disiplin. Kata Arman yang dilakukan saat ini adalah membangkitkan tanggung jawab guru SDN, khususnya guru PNS.
Baca: Banyak Kepsek Berstatus Plt, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan Jambi
Baca: Luruskan Niat Setulusnya, Bupati Safrial Lepas 350 Calon Jamaah Haji Tanjung Jabung Barat
Baca: Tertipu Arisan Online Sampai Ratusan Juta, Ibu-ibu di Bungo, Laporkan Ketua Arisan ke Polisi
“Jangan mengajar sekedar, harus ada tanggung jawab,” sebutnya.
Untuk saat ini sebut Arman, fasilitas guru untuk mengajar lebih mudah, tidak lagi perlu buat tulisan. Bisa download.
“Yang penting paham IT,” tegasnya.
Kekurangan Siswa, Tahun Ajaran Baru, 23 Sekolah Dasar Negeri di Kota Jambi, di Merger (Rohmayana/Tribun Jambi)