VIDEO: Kecanduan Game di Ponsel, Iwan Jadi Pasien Gangguan Jiwa di Yayasan Jamrud Biru

Iwan Setiawan pria kelahiran Kabupaten Tasikmalaya, 25 Desember 1987 merupakan pasien panti rehabilitasi orang gangguan jiwa Yayasan Jamrud Biru.

Editor: Teguh Suprayitno

VIDEO: Kecanduan Game di Ponsel, Iwan Jadi Pasien Gangguan Jiwa di Yayasan Jamrud Biru

TRIBUNJAMBI.COM, BEKASI SELATAN - Iwan Setiawan pria kelahiran Kabupaten Tasikmalaya, 25 Desember 1987 merupakan pasien panti rehabilitasi orang gangguan jiwa Yayasan Jamrud Biru, Jalan Asem Sari II, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Sejak April 2019, Iwan mulai dirawat di yayasan tersebut. Awalnya, oleh keluarga dia dirawat Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Tasikmalaya.

Namun, pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, kemudian merekomendasikan Iwan dirujuk ke Yayasan Jamrud Biru Bekasi.

Hartono, pengelola sekaligus pendiri Yayasan Jamrud Biru mengatakan, awalnya Iwan datang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Penampilan fisik yang kurus kurang terawat serta gangguan mental yang tidak stabil.

"Dia diantar ke sini, waktu itu badannya kurus, kurang terawat, mentalnya juga enggak karuan lumayan parah," kata Hartono.

Baca: VIDEO: Detik-detik Seorang Anak di Cianjur Gali Makam dan Bawa Pulang Jasad Sang Ayahnya

Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Madura United vs Arema FC, Lanjutan Liga 1 2019 Pekan 10

Baca: Selatan Jawa Disebut Potensi Tsunami, BMKG Sebut Indonesia Memang Rawan

Baca: Misteri Pengganti Hiro di Sinetron Anak Langit Setelah Dikabarkan Meninggal Dunia?

Baca: Kaesang Ikut Komentari Ramai-ramai Laporkan Saldo Berkurang di Bank Mandiri, Mau Bayar Ini Terjadi

Iwan mengalami gangguan jiwa cukup parah, tangannya tidak pernah berhenti bergerak seperti orang yang sedang fokus dengan gawai. Kondisi ini terus menerus dilakukan Iwan tanpa henti sepanjang hari.

Akibat keanehan ini, pihak yayasan kemudian menjulukinya Iwan Game lantaran dia, selalu menggerakkan tanggan seperti orang yang sedang bermain game.

"Dia cenderung pasif, diam di satu tempat bisa berjam-jam kaya begitu aja (gerakkan tangan seolah sedang bermain game di ponsel), kalau enggak kita pindahin, enggak akan pindah dia," ungkap Hartono.

Dibanding pasien lainnya, kondisi Iwan termasuk yang paling parah, dia tidak pernah merespon apapun ketika ditanya ataupun diajak bicara. Untuk makan dan mandi saja, dia harus dibantu disuapi dan dimandikan petugas yayasan.

"Iwan kalau kita enggak gerakkan dia enggak akan gerak, karena sudah terpaku ke tangannya, goyang-goyang jempol seolah main game," ungkap Hartono.

Selayaknya pasien lain, Iwan setiap hari diberikan pengobatan berupa jamu buatan Hartono yang terbuat dari bahan-bahan herbal. Selain itu, dia juga diberikan vitamin agar daya tahan tetap terjaga.

"Ada beberapa yang kita lakukan, terapi saraf, totok, dan juga terapi ramuan jamu dan air kelapa, pembinaan agama walaupun dia (Iwan atau pasien lain) tidak merespon, tapi pelan-pelan kita didik agar dia mengerti," ujar dia.

Khusus untuk Iwan, setiap pagi diajak berolahraga menganggkat beban, Hartono menilai, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan efek di tubuh Iwan sehingga saraf-sarafnya tangannya membaik serta dapat menghilangkan kebiasaan menggerakkan tangan.

Baca: Indonesia Pastikan Satu Gelar Setelah Marcus/Kevin Susul Ahsan/Hendra ke Final Indonesia Open 2019

Baca: Nunung dan Suaminya Ditangkap, Andre Taulany dan Sule Kompak Posting Foto, Sebut Duo Sumpek

Baca: Daftar 34 Mobil Terbaru Diluncurkan di GIIAS 2019, Sejumlah Mobil Produksi Dalam Negeri Sudah Ekspor

Baca: Live Streaming PSIS Semarang vs Persib Bandung, Minggu (21/7) Esok, Maung Bandung Incar 3 Poin

Makan di sini empat kali sehari, pagi, siang, sore sama malam, Alhamdulillah Iwan berat badannya udah nambah gemukan enggak kurus kaya waktu pertama kali datang kesini," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved