Politisi Gerindra Fadli Zon Sebut Tak Perlu Rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menyebut tidak perlu adanya rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo.

Editor: andika arnoldy
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon. 

TRIBUNJAMBI.COM- Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menyebut tidak perlu adanya rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo.

Menurutnya, istilah rekonsiliasi ini tidak lazim digunakan untuk mengakhiri kontestasi dalam Pemilihan Presiden 2019 ini.

"Kalau saya termasuk yang berpendapat kita sudah ada yang namanya kontestasi. Jadi sebenarnya istilah rekonsiliasi adalah istilah yang salah. Rekonsiliasi untuk apa wong kita memang di dalam demokrasi bersaing berkompetisi gitu," ujarnya, saat bertemu Pemprov DIY di Gedung Pracimosono, Senin (8/7/2019).

Baca: Keisha Aira Natania Putri Cantik Barbie Kumalasari Jarang Terekspose, Dekat Dengan Galih Ginanjar

Baca: TERBARU! Cara Menyadap WhatsApp Suami, Pacar yang Praktis Girls, Jauhkan Dari Godaaan Pelakor!

Fadli juga sependapat dan mendengar pernyataan dari Moeldoko mengenai tidak perlu adanya rekonsiliasi.

Menurutnya, rekonsiliasi akan tepat dilaksanakan untuk mengakhiri perang.

"Memangnya kami perang ada rekonsiliasi. Ini kan satu kontestasi ya, Jadi harus kita anggap sebagai hal yang biasa dalam pertarungan kompetisi dan semua kan sudah disampaikan termasuk yang memprotes kecurangan dan lain sebagainya," urainya.

Disinggung adanya isu timbulnya perpecahan bila tidak ada rekonsiliasi, dia menyerahkan pendapat ini pada masyarakat untuk menilainya.

Menurut Fadli, masyarakat sudah pandai dan bisa menilai sebuah hal.

Baca: Tidak Tahan Ingin Main Dua Sejoli Ini Nekad Mesum di Toilet Mesjid Akhirnya Kepergok Warga

Dia juga menyebut, kedewasaan dalam berdemokrasi pun sangat diperlukan untuk menyikapi hal ini.

Dia juga menilai masyarakat sudah memiliki jalurnya sendiri dan jangan menganggap masyarakat lebih bodoh.

"Masyarakat punya wisdom sendiri. Dan inilah yang kita pegang. Justru semakin mempertajam seolah-seolah harus rekonsiliasi itu mempertajam dan memgukuhkan perbedaan-perbendaan dan perpecahan sebenarnya. Seolah-olah ada satu perpecahan yang tajam. Menurut saya tidak perlu ada rekonsiliasi dan tidak perlu dibesar-besarkan, " tegasnya.

Baca: Keisha Aira Natania Putri Cantik Barbie Kumalasari Jarang Terekspose, Dekat Dengan Galih Ginanjar

Adapun hingga saat ini, Gerindra pun masih menunggu rapat untuk menentukan posisinya sebagai oposisi atau ikut mendukung pemerintah.

Menurut Fadli jalan menuju itu masih panjang karena pemerintahan baru akan dimulai bulan Oktober mendatang.

"Kami berjalan alamiah saja natural. Itu akan ada pertimbangan, saya termasuk yang berpendapat bahwa dalam demokrasi harus ada oposisi," urainya.

Baca: Rayakan Pernikahan ke-14 Tahun, AHY Ucapkan Kata-kata Romantis Buat Annisa Pohan

Dia menegaskan selama pemerintahan Jokowi ini, pihaknya menjadi oposisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved