Mantan Kapolda Jambi Diprediksi jadi 'Kuda Hitam' Pilpres 2024, Benarkah BG Bakal Cawapres?
Siapa sebenarnya Budi Gunawan? Mengapa mantan Kapolda Jambi ini kemungkinan menjadi kuda hitam di Pilpres 2024?
Siapa sebenarnya Budi Gunawan? Mengapa mantan Kapolda Jambi ini kemungkinan menjadi kuda hitam di Pilpres 2024?
TRIBUNJAMBI.COM - Genderang Pilpres 2024 sudah bergaung sejak tahun ini.
Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi berlaga pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dari 15 nama tersebut, lima di antaranya berasal dari kelompok pejabat pemerintah.
Lima nama tersebut dianggap menjadi "kuda hitam" atau sosok yang dapat memberikan faktor kejutan.
Baca Juga
Mengungkap Sosok Misterius di Survei LSI Denny JA, Ahok Jadi Kuda Hitam Pilpres 2024?
Enam Tokoh yang Diprediksi Maju Pilpres 2024, Apakah Bakal Ada Tokoh dari Luar Muncul?
Ini yang Bakal Terjadi Bila Partai Lawan Merapat ke Jokowi-Maruf, Analisis Peneliti LSI Denny JA
Angela Herliani Bertemu Jokowi, Tanda-tanda Anak Hary Tanoe Bakal Masuk Kabinet Jokowi Jilid II?
Ingat Aris Indonesia Idol? Sempat Terkena Star Syndrome, KDRT dan Berakhir di Penjara Kasus Narkoba
Siapa Sebenarnya Ibu dari Agnez Mo? Mengapa Jenny Siswono Tak Pernah Terekspose Publik
Adapun, kelima sosok itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Lantas bagaimana rekam jejak, prestasi dan pencapaian kelima nama tersebut sehingga layak disebut sebagai "kuda hitam" pada Pilpres 2024 mendatang?
Berikut ulasannya.
1. Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani ditunjuk sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo melalui perombakan kabinet pada Juli 2016.
Ia menggantikan Bambang PS Brodjonegoro.

Sri Mulyani sebelumnya menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan itu ia emban sejak 1 Juni 2010.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung 26 Agustus 1962 ini juga pernah memegang tiga jabatan penting pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketiga jabatan tersebut adalah Menteri Keuangan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.