Siapa Sebenarnya Angela Herliani Tanoesoedibjo? Disebut-sebut Jadi Bakal Calon Menteri Jokowi
Perempuan cantik ini merupakan penerus kerajaan bisnis Hary Tanoesoedibjo. Siapa sebenarnya Angela Herliani?
Perempuan cantik ini merupakan penerus kerajaan bisnis Hary Tanoesoedibjo. Siapa sebenarnya Angela Herliani?
TRIBUNJAMBI.COM - Ada beberapa nama baru anak muda yang kemungkinan jadi bakal calon menteri kabinet Jokowi.
Yang mengejutkan, selain Grace Natalie, AHY, Adian Napitupulu dan beberapa lainnya, muncul nama Angela Herliani Tanoesoedibjo.
Angela Herliani Tanoesoedibjo yang merupakan puteri konglomerat Indonesia mendadak muncul.
Nama perempuan cantik ini di luar prediksi dan membuat terkejut banyak orang.
Siapa sebenarnya Angela Herliani Tanoesoedibjo?
Baca Juga
Pak Tarno Sering Ditelepon Pramugari Cantik jadi Tak Bisa Tidur, Nikah Tapi Anaknya Tak Mirip
Ramalan Gus Dur tentang Kejadian akhirnya Terbukti, Tokoh-tokoh Ini Menyaksikan Langsung
Kondisi Prabowo Subianto Pagi Ini setelah Putusan MK Keluar, BW akan Lapor Peradilan Internasional
Siapa 13 Nama Bakal Calon Menteri Muda Jokowi? Kemungkinan Ada Si Cantik Merry Riana dan Adian
Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini 28 Juni - Aquarius Single Ketemu Calon Pacar, Abaikan Mantan Capricorn
Melansir Tribunnews, beberapa waktu lalu pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, mendukung wacana Joko Widodo mengakomodir menteri dari kelompok milenial, jika menang Pilpres 2019.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa kelompok milenial perlu masuk kabinet.
"Ada tiga alasan, minimal kenapa figur milenial perlu masuk kabinet, yakni untuk menjawab tantangan global, menjawab bonus demografi, dan investasi SDM,” kata Ali, saat dihubungi, Jumat (10/5/2019).
Pertama, untuk menjawab tantangan global seiring dengan perkembangan teknologi (new media) dan era industri 4.0.
Kedua, pada 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi, sehingga mau tidak mau seorang pemimpin negara harus merespon dengan baik gelombang kepemimpinan milenial di tanah air.
Ketiga, investasi sumber daya manusia (SDM).
"Artinya, jika periode sebelumnya pembangunan lebih banyak di titik beratkan pada infrastruktur maka untuk periode kedua mestinya ke SDM," kata Ali.
Untuk menjadi seorang menteri berdasarkan penelitian pada 26 Februari-12 Maret 2019, dia melanjutkan, rentang usia 41-50 tahun (52%) dan usia 31-40 tahun (41%) merupakan usia yang paling ideal menjadi menteri.
