FAKTA Gaji Perawat Jepang Lebih Tinggi Dibanding Gaji Menteri di Indonesia, Ada 345.150 lowongan!
345.150 lowongan pekerjaan yang bisa diisi tenaga kerja berketerampilan spesifik asal Indonesia di Jepang.
TRIBUNJAMBI.COM - Percayakah kalian jika ternyata gaji perawat di Jepang lebih tinggi dibanding gaji menteri di Indonesia.
Bagi kalian yang tertarik Setidaknya, ada 345.150 lowongan pekerjaan yang bisa diisi tenaga kerja berketerampilan spesifik asal Indonesia di Jepang.
Bagi kalian yang tertarik bisa mendaftarkan diri segera.
Baca: Soal Putusan Sengketa Pilpres 2019, Refly Harun Sebut Bisa Jadi Akan Ada Kabar Buruk Untuk Prabowo
Baca: Pengalihan Arus Lalu Lintas Jakarta Hari Ini, Ikuti Petunjuk Ini, Antisipasi Kemacetan Sidang MK
Pemerintah Indonesia dan Jepang baru saja melakukan perjanjian kerjasama di bidang ketenagakerjaan.
Hal ini berkaitan dengan masalah populasi Jepang sehingga kekurangan tenaga kerja.
Sementara Indonesia memiliki SDM usia produktif sehingga akan menguntungkan kedua pihak.
Pemerintah Jepang membuka peluang bagi para tenaga kerja asal Indonesia bekerja di Negeri Sakura itu.
Baca: Nurul Qomar, Pernah Sebut Jokowi Pengepul Monyet, Mantan Rektor Diduga Palsukan Ijazah
Baca: Makan Siang Gratis Setiap Hari Dengan Aplikasi TFC (Tribun Family Card)
Setidaknya, ada 345.150 lowongan pekerjaan yang bisa diisi tenaga kerja berketerampilan spesifik asal Indonesia di Jepang.
Lantas, berapa gaji yang akan didapat pekerja Indonesia jika bekerja di Jepang?
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, gaji yang diterima tenaga kerja berketerampilan spesifik di Jepang bisa menerima bayaran lebih tinggi ketimbang gaji menteri di Indonesia.
“Kalau (gaji) nurse (di Jepang) lebih tinggi dari menteri. Kisarannya skill worker minimum Rp 20 juta,” ujar Hanif di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Kemudian Automobile Repair and Maintenance, Aviation Industry, Accomodation Industry,Agriculture, Fishery and Aquacultur, Manufacture of Food and Beverages dan Food Service Industry.
Hanif menjelaskan, saat ini Jepang mengalami shortage tenaga kerja dan aging society.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan usia produktif, Jepang harus merekrut tenaga kerja asing.
Di sisi lain, saat ini Indonesia tengah mengalami bonus demografi.
“Jadi kerja sama ini sangat menguntungkan kedua belah pihak. Dalam 5 tahun ke depan syukur-syukur kita bisa ambil 20 persenan lah kebutuhan pekerja asing di Jepang. Jepang kan terkenal tertutup dengan pekerja asing,” kata Hanif. (Akhdi Martin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gaji Perawat di Jepang Lebih Tinggi ketimbang Menteri di Indonesia
