Kisah Pahit Mahfud MD Saat Masih Pelajar, Pernah 'Nyeker' ke Sekolah Hingga Belajar di Kuburan Cina

- Ada cerita menarik saat Mantan Ketua Mahkamah KonstitusiMahfud MD masih duduk di bangku sekolah dulu.

Editor: andika arnoldy
Instagram @mohmahfudmd
Aksi 22 Mei Rusuh, Siapa yang Bertanggung Jawab? Mahfud MD Sebut Bukan Prabowo dan Kubunya, Lantas Siapa? 

TRIBUNJAMBI.COM- Ada cerita menarik saat  Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD masih duduk di bangku sekolah dulu.

Ternyata, masa kecil dan masa muda Mahfud MD penuh dengan perjuangan.

Mahfud MD tak tinggal di kota yang penuh dengan kemewahan, melainkan tinggal di sebuah desa kecil.

Lahir pada 13 Mei 1957, Mahfud MD menghabiskan masa kecilnya di Desa Waru, Pamekasan, Madura.

Nah, jika saat ini anak kecil lebih banyak menghabiskan waktu memainkan gadget, Mahfud MD kecil justru lebih banyak menghabiskan waktu dalam kegiatan keagamaan.

Alhasil, sebelum masuk ke sekolah dasar, Mahfud MD sudah lancar ngaji.

Baca: Dinas Pendidikan Kota Jambi Bakar 521 Blangko Ijazah Kosong Tingkat SD dan SMA

Baca: Baru Terungkap Kenapa Anaknya tak Masuk Akmil, Luhut Binsar Blak-blakan Ungkap Teringat Masa Lalunya

Baca: Coba Banting Stir, Vokalis Jamrud, Krisyanto Siap Bertarung Di Panggung Politik di Tahun 2020

"Biasanya sejak kecil sebelum sekolah disuruh ke surau, ke langgar. Karena saya itu umur lima tahun sudah bisa ngaji lancar sebelum masuk SD," ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini dalam tayangan Alvin n Friends dilansir TribunJabar.id, Minggu (23/6/2019).

Di umur sembilan tahun, Mahfud MD pun menimba ilmu di beberapa tempat.

Ia belajar di pondok pesantren dan di sekolah dasar negeri.

Jadi, pagi harinya Mahfud MD belajar di SD, sore harinya di madrasah, lalu malamnya di pesantren.

"Di situlah saya terbiasa dengan tradisi keagamaan," ujarnya.

Ternyata, bukan tanpa alasan ia harus melakoni masa kecil yang penuh dengan aktivitas keagamaan tersebut.

Orang tua Mahfud MD memang menginginkan anaknya jadi guru agama

Pasalnya, di desanya, guru agama adalah orang-orang yang tergolong hebat.

"Di desa itu jadi guru agama seperti jadi menteri kalau di Jakarta," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved