Berita Bungo
2 Ton Daging Sapi Tak Laku Saat Menyambut Lebaran Idul Fitri di Bungo, Disnakan Duga Ini Penyebabnya
2 Ton Daging Sapi Tak Laku Saat Menyambut Lebaran Idul Fitri di Bungo, Disnakan Duga Ini Penyebabnya
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Deni Satria Budi
2 Ton Daging Sapi di Bungo Tak Laku Saat Lebaran Idul Fitri, Disnakan Duga Ini Penyebabnya
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bungo, mencatat sebanyak 2 ton daging sapi tidak terjual hingga hari terakhir menjelang lebaran Idul Fitri 1440 H.
Kepala Bidang Peternakan Disnakan Kabupaten Bungo, Enggar Tri Wahyudi mengatakan, laporan itu diperolehnya berdasarkan catatan hingga Selasa (4/6/2019).
"Sampai hari H-1 Idul Fitri, 2 ton daging sapi tidak terjual," ungkap Enggar, saat dijumpai Tribunjambi.com, di Disnakan Bungo.
Baca: RESEP: Lezatnya Daging Sapi Lada Hitam, Bikin Sendiri di Rumah, Mudah dan Praktis
Baca: Pengakuan Istri yang Digadai Suami Rp250 Juta, Ternyata Berlanjut ke Perselingkuhan & Nikah Siri
Baca: PDIP Sebut Ada 2 Kader Partai Layak Maju Pilgub Jambi, Persilahkan Sosialisasi Pilkada Gubernur
Menurut Enggar, dua 2 ton daging yang tidak laku tersebut, lalu dijual pada hari raya Idul Fitri hingga H+2 Idul Fitri.
"Didinginkan dan dijual lagi. Mau tidak maulah, karena itu di luar perkiraan," jelasnya.
Enggar mengatakan, puncak pemotongan hewan ternak berlangsung sejak H-3 Idul Fitri. Jika biasanya peternak memotong 3 hingga 4 ekor per hari, pada H-3 mereka memotong 21 ekor sapi.
Baca: MIRISNYA Penampakan Agung Hercules, Jadi Kurus & tak Gondrong Lagi Karena Idap Kanker Otak Stadium 4
Baca: Cuma Pakai Titian Menuju ke Speedboat, Kondisi di Pelabuhan Ampera di Kuala Tungkal
Baca: Live Streaming KVision TV Uruguay vs Ekuador di Copa America 2019, Mulai Kick Off Pukul 05.00 WIB
Jumlah itu meningkat pada H-2 dan H-1 Idul Fitri. Pada H-2, mereka memotong 26 ekor sapi dan H-1 memotong 33 ekor sapi.
Dia menduga, tidak terjualnya 2 ton daging tersebut lantaran minat beli konsumen yang rendah, sehingga mereka salah memperkirakan.
"Minat beli lagi rendah. Jadi, yang kita kira bisa habis, ternyata bersisa," tuturnya.
Dia juga menuding adanya penjual dadakan yang membuat pembeli beralih.
"Ada itu, di pinggir-pinggir jalan kita lihat penjual dadakan. Mereka potong sapi sendiri, jual di sana. Kemungkinan sebagian pembeli juga beli di sana," duga Enggar.
Terpisah, pedagang daging di Pasar Atas Muara Bungo mengaku, jumlah pembeli tahun 2019 ini tak seramai tahun sebelumnya.
Imbasnya, para pedagang di pasar pun terpaksa menahan harga agar tidak melambung tinggi.
Satu di antara pedagang daging, Muslim mengatakan, harga tertinggi yang mereka tawarkan ke pembeli pada puncak menjelang Idul Fitri 1440 H sebesar Rp 130 ribu per kilogram.
Harga itu lebih rendah dari tahun sebelumnya, di mana mereka bisa menjual daging seharga Rp 140 ribu per kilogram.
"Itu pun, H+2 sudah turun lagi, jadi Rp 120 ribu sekilo. Ndak berani kami naikkan, takut ndak ada pembeli," katanya.
2 Ton Daging Sapi Tak Laku Saat Menyambut Lebaran Idul Fitri di Bungo, Disnakan Duga Ini Penyebabnya (Mareza Sutan A J/ Tribun Jambi)