Perang Gengster
Gadis 16 Tahun Dianggap Dalang Terjadinya Perang Gengster Kutabumi dengan Cadas di Tangerang
Dalang perang dua gengster di Tangerang yang menyebabkan satu orang tewas akibat ditebas celurit, ternyata seorang gadis berusia 16 tahun
TRIBUNJAMBI.COM - Dalang perang dua gengster di Tangerang yang menyebabkan satu orang tewas akibat ditebas celurit, ternyata seorang gadis berusia 16 tahun.
Gadis itu berinisial DE, sudah tidak sekolah lagi, dan saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) akibat perang antara gengster Kutabumi dengan Cadas.
Gengster Kutabumi yang jadi tempat bernaung DE memiliki anggota sekitar 20 orang.
Tawuran gangster asal Kutabumi dan Cadas terjadi di bilangan SDN 2 Karet, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Minggu (9/6/2019) sekira pukul 03.30 WIB.
Baca: Inilah Sosok Sofyan Jacob Tersangka Kasus Dugaan Makar, Tiga Kali Dilaporkan Kasus Aksi Koboi
Baca: Ungkap Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Polisi Periksa Saksi yang Dengar Tiga Kali Jeritan Tengah Malam
Baca: Tumor Ganas Dilehernya Membesar, Seniman Pembuat Alat Musik Tradisional Muarojambi Ini Butuh Kita
Baca: Viral Rujak Cingur Harga Rp60 Ribu & Lontong Rp15 Ribu serta Es Teh Rp15 Ribu, Pembeli Dibuat Kaget
Akibat tawuran tersebut seorang remaja berinisial AR berumur 16 tahun tewas karena tertebas senjata tajam celurit.
"Gangster dari Kutabumi ini ketuanya inisialnya DE dan dia ini cewek," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolrestro Tangerang Kota, Senin (10/6/2019).
"Member kelompok Kutabumi ini 20 orang," jelas Argo.
Dia menjelaskan, tawuran dipicu hal yang sangat sepele.
Kedua kubu saling tantang melalui media sosial Instagram beberapa hari sebelumnya.
Saling tantang tersebut ternyata didalangi oleh DE.
"Jadi di medsos ada kelompok dari Kutabumi dan Cadas, mereka saling tantang contoh, kita mau tarung di mana nih?" ujar Argo.
Lanjutnya, DE kini menjadi buron walau tak ikut dalam proses penyerangan ke gangster Cadas tersebut tapi memicu terjadinya bentrokan.
DE memprovokasi lewat sosial media karena sebagai admin dan sebagai penggerak anggota gangster dari Kutabumi.
"Belum tertangkap karena DE ini tidak ikut penyerangan. Ia hanya admin akun media sosial tersebut," ucap Argo.
Baca: Ada Alas Putih, Seorang Ibu Terkejut saat Ketahui Ada Tempat Prostitusi Terselubung di Tengah Hutan
Baca: Inilah Sosok Sofyan Jacob Tersangka Kasus Dugaan Makar, Tiga Kali Dilaporkan Kasus Aksi Koboi
Baca: Usai Lebaran, Pemerintah Kembali Membuka Rekrutmen CPNS 2019, Pahami Kebutuhannya Berikut!
Baca: Makin Sadis! Kim Jong Un Beri Eksekusi Mati Terbaru dengan Lemparkan Tereksekusi ke Kolam Piranha
Belasan anggota kedua gangster tersebut pun semuanya masih di bawah umur, dari masih pelajar SMA dan sederajat.