Aksi 22 Mei
BLAK-Blakan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Ungkap Dalang Aksi 22 Mei 2019
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto angkat bicara terkait Aksi 22 Mei yang terjadi di beberapa titik di Jakarta.
TRIBUNJAMBI.COM- Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto angkat bicara terkait Aksi 22 Mei yang terjadi di beberapa titik di Jakarta.
Dikutip TribunWow.com, hal itu dikemukakan Soleman Ponto saat ditanya oleh pembawa acara Aiman Kompas TV, Selasa (28/5/2019).
Soleman Ponto menjelaskan bagaimana aparat kepolisian menangani kasus yang terjadi pasca Pemilu 2019 tersebut.
"Ketika kita bicara tahun 1998 misalnya ada sebuah kerusuhan namun kemudian proses hukumnya juga menggantung," ujar pembawa acara.
"Apakah hasil yang kemudian kita lihat di aksi 22 Mei ini, yang polanya kita bisa baca, indikasinya bisa kita lihat, apakah akan tuntas secara hukum?" tanyanya kemudian.
Baca: Beda Sikap dan Kebiasaan, Reino Barack Bandingkan Ramadhan Saat Bersama Luna Maya dan Syahrini?
Menanggapi itu, Soleman Ponto menyebut aparat bisa melakukan penyelidikan mengenai dalang kerusuhan tersebut mengenai bukti-bukti yang ada.
"Yang dibayar sudah ada orangnya, uangnya sudah ada, ambulansnya sudah ada, tinggal dinaikkan ke atas," ujar Soleman Ponto.
"Mau ditarik ke atas ini polanya sudah jelas, indikasinya jelas, tinggal sekarang keputusan politik, mau enggak menarik ini sampai ketemu elite, apa yang mau dibilang, elite politik atau elite apa, siapa dalangnya, tinggal mau enggak."
"Ditarik sampai dalangnya ketemu. Sejauh mana dalangnya ini akan diambil," sambungnya.
"Sesungguhnya mudah untuk menemukan itu (dalang kerusuhan)?" tanya Aiman.
"Mudah, karena itu tadi, indikasi jelas, dari bawah yang tertangkap sudah jelas," tegas Soleman Ponto.
"Tinggal manusia-manusia yang ditangkap ini bisa enggak. Polisi harus bisa membuktikan," imbuhnya.
Baca: Bocoran Calon Menteri Jokowi Paling Sering Disebut, Grace Natalie, Sandiaga, AHY, Bahlil Lahadalia
Ia menambahkan, proses penyidikan kasus ini juga mencakup kebutuhan unsur politik
"Nah sekarang untuk bisa membuktikan ini sejauh mana, ini kan kebutuhan politik juga," tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membeberkan cara perusuh masuk hingga melancarkan aksi kerusuhan 22 Mei di sejumlah titik di Jakarta.