Pilpres 2019
Siswa SMK Lari Sambil Menangis di Aksi 22 Mei Sambil Panggil Mamanya Usai Terkena Gas Air Mata
Siswa SMK Lari Sambil Menangis di Aksi 22 Mei Sambil Pangil-pangil Mamanya Usai Terkena Gas Air Mata
Siswa SMK Lari Sambil Menangis di Aksi 22 Mei Sambil Pangil-pangil Mamanya Usai Terkena Gas Air Mata
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dari aksi 22 Mei 2019 yang terjadi di beberapa titik di Ibukota Jakarta, ada puluhan korban luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, lima di antaranya adalah pelajar SMK.
Mereka mengalami luka tembak di bagian dada, pinggul, dan pantat.
Kelima pelajar tersebut mengaku berasal dari sebuah SMK, yang mengikut aksi unjuk rasa berakhir ricuh di bilangan flyover Slipi.
"Sekolah libur, saya ikut demo karena ingin perang," aku I yang bergegas meninggalkan rumah sakit seusai mendapat perawatan dari suster di IGD RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Seusai menjalani perawatan, I beserta teman-temannya kembali melebur bersama peserta aksi yang secara tiba-tiba melintasi kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca: Wakil Bupati Tanjab Barat Amir Sakib Hadiri Pelantikan Wakil Ketua Pengdilan Agama Kuala Tungkal
Baca: Kondisi Terkini Jakarta di Aksi 22 Mei, Warga Sampai Beri Pelukan Untuk TNI, Kios Tanah Abang Tutup
Baca: Susah Akses Media Sosial Instagram, Facebook, WhatsAppp? Ternyata Shutdown, Wiranto: Cegah Hoaks
Baca: LIVE TVRI! Link Streaming Piala Sudirman 2019 Indonesia vs Denmark Mulai Pukul 17.00 WIB

Hingga pukul 14.48 WIB, jumlah korban yang berhasil ditangani RS Budi Kemuliaan mencapai 70 orang yang kebanyakan mengalami luka tembak.
Korban menangis
Sebelumnya, korban kericuhan aksi 22 Mei terus bertambah.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan serta mata, akibat terkena gas air mata.
Salah satu korban gas air mata itu adalah Fikri (25).

Sejak kedatangannya ke IGD RS Budi Kemuliaan menggunakan ambulans, Fikri terus menerus nangis sambil memejamkan mata lantaran matanya sakit dan sulit dibuka.
Sembari dibantu suster yang terus berjaga di IGD sejak pagi, mata Fikri terlihat dibungkus baju putih yang tak lain merupakan baju yang dikenakan Fikri saat mengikuti demo.
"Mata saya, kenapa ini mata saya? Tolong!" teriak Fikri histeris.
Seorang suster berusaha menenangkan Fikri dengan mengatakan bahwa matanya terkena gas air mata.