Belasan PO Travel di Tanjab Timur Diduga Ilegal, Dishub Akui Hanya Satu PO yang Ajukan Izin

Belasan PO travel di Kabupaten Tanjab Timur tidak terdaftar. Dishub sebut sejak tahun 2011 pihaknya hanya menerima satu permohonan izin PO.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/Abdullah Usman
Angkutan umum di Tanjung Jabung Timur. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Belasan PO travel di Kabupaten Tanjab Timur tidak terdaftar. Dishub Tanjab Timur sebut sejak tahun 2011 pihaknya hanya menerima satu permohonan rekomendasi izin PO.

Jelang lebaran, mudik ke kampung halaman dengan travel umum dilakukan. Sayangnya berdasarkan Data Dishub Tanjab Timur diperkirakan belasan PO tidak memiliki izin resmi.

“Untuk armada andes di Tanjab Timur sendiri memang belum ada, selain itu untuk angkutan kota dalam provinsi di Tanjab Timur hanya ada satu PO yang terdaftar memiliki izin trayek yaitu PO Putra Nipah,” ujar Kabid Operasional Angkutan Dishub Tanjab Timur, Aditya Gunadi pada Tribunjambi.com

Namun disayangkan saat ini karena banyaknya illegal travel yang menjamur, dengan fasilitas dan kendaraan yang lebih berkelas membuat PO resmi terpaksa berubah haluan.

“Tidak dipungkiri banyak PO bayangan itu menggunakan kendaraan pribadi yang memang memanjakan penumpang, yang seharusnya kendaraan tersebut bukan untuk kendaraan angkutan,” jelasnya.

Baca: Link Live Streaming CCTV Pantau Kondisi Jakarta Terkini Demo 22 Mei, KPU, Bawaslu, Gedung DPR/MPR

Baca: Malam Lailatul Qadar, Keistimewaan & Tanda-tandanya, Bacalah Doa Ini Minta Ampunan Kepada Allah SWT

Baca: Demo 22 Mei 2019 Polisi dan Ulama FPI Halau Massa Rusuh di Fly Over Slipi, Dari Luar Daerah

Baca: Simak Tips Bagaimana Cara Bijak Mengelola THR Lebaran 2019, Jangan Sampai Menyesal di Akhir!

Baca: Gempa Hari Ini Kekuatan Magnitudo 4.2 Guncang Kudus, BMKG Sebut Terasa Hingga Demak dan Jepara

Dengan keadaan tersebut secara tidak langsung sangat berdampak pada PO resmi yang masih menggunakan kendaraan engkel.

“Sebelumnya PO resmi tersebut menggunakan kendaraan engkel sesuai standar angkutan karena persaingan dan minat penumpang akhirnya mereka menggunakan kendaraan pribadi. Kita juga tidak bisa berbuat banyak karena keadaan tadi,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved