Travel
B-Cafe, Rumah Pohon, di Kuala Jambi, Sediakan 12 Spot Bersantai, dengan Sensasi Nostalgia Masa Kecil
B-Cafe, Rumah Pohon, di Kuala Jambi, Sediakan 12 Spot Bersantai, dengan Sensasi Nostalgia Masa Kecil
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
B-Cafe, Rumah Pohon, di Kuala Jambi, Sediakan 12 Spot Bersantai, dengan Sensasi Nostalgia Masa Kecil
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Paduan tempat nongkrong outdoor dan mini Cafe dengan sentuhan konsep alami menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur, terutama bagi warga Kecamatan Kuala Jambi.
Objek wisata yang diberi nama B-Cafe Rumah Pohon tersebut, beralamat di Desa Majelis Hidayah, Kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, telah berdiri sejak setahun yang lalu.
Baca: Perlengkapan Outdoor Lengkap Bagi Pecinta Alam, dan Hobi Travelling di Jambi
Baca: Benarkah TNI AU Bangunkan Sahur Masyarakat Pakai Pesawat Tempur, Simak Penjelasannya
Baca: Pramugari Arfita Dwi Putri Minta Maaf, Kabar Istri Pamit Kerja Tapi Nonton Konser Bareng Suami Orang
Untuk ke lokasi tersebut, bisa ditempuh lewat darat dengan jarak lebih kurang 45 menit dari pusat ibu kota kabupaten menggunakan jalur darat. Jika menggunakan jalur sungai tentu akan lebih memangkas jarak tempuh. Hingga menghemat waktu perjalanan kisaran 25 menit.
B-Cafe Rumah pohon, dengan konsep alami nan eksotis, seakan menjadi lokasi tujuan tersendiri bagi seluruh kalangan usia.
Dengan daya tarik utama konsep alami dan outdor ditambah latar hamparan laut, ditambah angin sepoi sepoi laut dan kiruk pikuk aktivitas nelayan seakan menimbulkan ketenangan sendiri bagi para pengunjung untuk bersantai sejenak memanjakan mata dan hati.

Pemilik sekaligus pencetus obyek wisata tersebut Guntur (46) mengatakan, awal mula Obyek Wisata B Cafe Rumah Pohon ini terbentuk banyak yang melatar belakanginya.
Mulai dari nama-nama B Cafe yang diambil dari Nama pangkal orang tua dan nama saudara-saudara yang berartikan B huruf pangkal nama beberapa keluarga.
“Awalnya bernama rumah pohon namun karena keluarga minta ditambah cafe akhirnya nama tadi terbentuk,” jelasnya.
Diakuinya kawasan wisata yang sudah berdiri sejak satu tahun tersebut, berada di atas hamparan lahan dengan luas kawasan wisata 1 hektaran.
Baca: Diarak Warga, Kades yang Digrebek di Rumah Janda di Merangin, Didenda Rp30 Juta&Resmi; Diberhentikan
Baca: Jenderal AS Geleng-geleng Kepala Lihat Atraksi Denjaka, Peluru Tajam Berseliweran di Depannya
Baca: Kabar Duka untuk Penggemar Drakor, Han Ji Seong Meninggal Dunia Ditabrak Taksi
Selain tempat nongkrong juga disediakan berbagai sajian makan seafood, khas laut, Cumi, kerang dan lainnya atau (mini cafe).
Menurut Guntur, ramainya objek wisata tersebut untuk saat ini masih bisa ditandai. Semisal pada saat hari tertentu weekend dan hari libur. Dan, sudah dapat dipastikan pengunjung akan ramai baik dari kalangan muda mudi hingga berumur pun ada.
“Kalau omsetnya, jika weekend bisa hingga Rp4 juta. Jika liburan dan tanggal merah di luar hari minggu bisa hingga Rp 9 jutaan perhari,” jelasnya, kepada Tribunjambi.com.

Untuk para wisatawan sendiri,saat ini beragam baik mereka yang dari luar maupun lokal, jika dipresentasikan diketahui 20 persen diantaranya mereka pengunjung dari luar provinsi. Paling jauh dari Palembang dan Riau sudah datang ke sini.
Yang disediakan di wisata kali ini ada beberapa spot foto-foto dan santai, tempat nongkrong konsep alami dengan atap alami dari tumbuhan pohon bakau jenis kayu api-api campur bedade.