SBY Akui Sering Disadap, Tak Pernah Telepon Lebih dari 3 Menit hingga Tahu Sosok Pelakunya
- Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan mengurangi aktivitasnya di dunia politik jelang Pilpres 2019.
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan mengurangi aktivitasnya di dunia politik jelang Pilpres 2019.
SBY mengambil keputusan penting itu bukan tanpa alasan, terlebih di tengah memanasnya suhu politik tanah air.
Alasan SBY tersebut terkait keinginannya untuk fokus menemani sang istri, Ani Yudhoyono.
Ani Yudhoyono memang sedang terkena kanker darah.
Sehingga, Ani Yudhoyono harus menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Singapura.
Meski demikian, SBY tentunya juga memiliki catatan panjang di dunia politik, termasuk sejumlah kontribusinya.
Baca: SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Ditanyakan Hal Ini

Sebab, SBY pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6 selama dua periode.
Tepatnya, SBY menjadi presiden selama 10 tahun.
Periode pertama dijalani SBY pada tahun 2004 hingga 2009.
Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan wakil presidennya.
SBY-Jusuf Kalla saat itu memenangi Pilpres 2004 setelah mengalahkan empat pasangan calon (paslon) lainnya.
Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Hamzah Haz-Agum Gumelar, Wiranto-Solahudin Wahid, dan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo.
Lalu, pada periode kedua SBY memimpin bersama Boediono pada tahun 2009 hingga 2014.
Kala itu, SBY-Boediono berhasil menang pilpres setelah mengalahkan dua paslon lainnya.
Di antaranya Megawati Soekarnoputri- Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.