Gara-gara Video Panas, 19 Anak di Garut Ketagihan Lakukan Adegan Menyimpang, Sampai Sodomi Teman

Sebanyak 19 anak-anak di Garut melakukan seks menyimpang gara-gara menonton video porno.Tindakan anak-anak tersebut melakukan seks menyimpang

Editor:
IST
Ilustrasi Mesum 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 19 anak-anak di Garut melakukan seks menyimpang gara-gara menonton video porno atau video panas.

Tindakan anak-anak tersebut melakukan seks menyimpang sampai Sodomi dengan sesama teman.

Perilaku seks menyimpang sodomi tersebut terbongkar setelah ada pengakuan dari orangtua korban.

Lalu mengapa anak-anak bisa kecanduan seks setelah menonton video porno? Berikut penjelasan menurut para psikolog anak dan remaja.

Diketahui bahwa rentang usia 19 anak yang melakukan seks menyimpang ini mulai dari 8 hingga 13 tahun.

Selain ada yang menjadi korban, ada juga yang menjadi pelaku. Dari keterangan keduanya, mereka melakukan aksinya setelah menonton video porno.

Video porno tersebut dimiliki oleh satu dari 19 anak-anak tersebut yang berusia 13 tahun, yang tersimpn di handphonenya.

Menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan Anak Universitas Muhammadiyah Bandung, Anggi Anggraeni, perilaku seks menyimpang sodomi pada anak bisa terjadi karena dorongan libidonya aktif.

Pada fase laten di usia 5-6 tahun hingga sampai mulai pubertas, dorongan libido atau libidinal harus tidur.

Dorongan libido atau libidinal merupakan dorongan seks yang nanti akan bangkit di usia remaja.

Sedangkan pada usia tersebut, terjadi perkembangan kognitif dan sosialisasi dengan pesat, di mana anak-anak akan berkembang dan banyak bersosialisasi di lingkungannya.

Baca: Ucapan Selamat Menyambut Ramadan 2019 dan Mohon Maaf, Cocok Dikirim ke WA, Facebook, Instagram

Baca: Kisah Tukang Sol, Pedagang Kopi Keliling, dan Tukang Galon Sukses Melenggang Jadi Anggota Dewan

Baca: 18 Atlet Jambi Inline Skate Berangkat ke Medan, Siap Bertarung di Kejuaraan Sepatu Roda Nasional

Jika dorongan libidinal terstimulus lebih awal pada masa itu, hal tersebut akan menjadi masalah dan akan menjadi pengalaman traumatis pada anak.

"Biasanya pelaku seksual merupakan korban pelecehan di masa lalunya, sehingga libidinonya aktif," ujar Anggi Anggraeni saat dihubungi Tribunjabar.id, melalui ponselnya, Kamis (25/4/2019).

Sedangkan video porno merupakan konten yang dapat mengaktifkan dan mendorong libido atau libidino aktif.

Dalam otak akan menghasilkan hormon dovamin yang merupakan zat kimia dalam otak yang menyebabkan kecanduan.

 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved