Pemilu 2019
Pemilu Serentak 2019, Ribuan 'Orang Rimba' di Provinsi Jambi tak Memilih
Pemilu Serentak 2019, Ribuan 'Orang Rimba' di Provinsi Jambi tak Memilih
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Deni Satria Budi
Pemilu Serentak 2019, Ribuan 'Orang Rimba' di Provinsi Jambi tak Memilih
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ditengah riuh perdebatan dimedia sosial jelang Pemilu 17 April 2019, Orang Rimba sebagai masyarakat adat, mungkin yang tidak merasakan riuhnya pesta demokrasi.
Bagaimana tidak, jangankan untuk berpartisipasi menggunakan hak politiknya, identitas sebagai warga negara pun masih banyak orang rimba yang belum terakomodir.
Baca: Tim Resolusi Konflik Bentukan Pemerintah, Siapkan Program untuk Orang Rimba
Baca: Evaluasi Revisi Zonasi TNBD, Memadukan Aturan Adat Orang Rimba dan Aturan Negara
Baca: AKSI Senyap Tim Biru, Tim Merah, Tim Hijau Kopassus Operasi Woyla, Drama 65 Jam Dibajak Teroris
Hal ini disampaikan Robet Aritonang, antropolog yang juga merupakan Manajer program pemberdayaan komunitas KKI WARSI saat dikonfirmasi pada Selasa (16/4/2019).
"Kita tidak tau seperti apa pendataan mereka yang terdaftar, karna yang kita tau jangankan untuk menyalurkan hak politik, identitas sebagai warga negara seperti KK, KTP saja mereka masih banyak yang tidak punya," kata Robet.
Berdasarkan data yang di himpun KKI Warsi, hanya ada sekitar 1.200 orang rimba yang terdaftar masuk sebagai DPT pada pemilu 2019 kali ini.
Baca: Bawaslu Sebut Ada Indikasi Permainan Calek dan Ketua RT, Selain KPPS, Dilarang Menyebarkan Undangan
Baca: Nasib Hadiah yang Diterima Ustaz Abdul Somad dari 2 Jenderal dan Pengusaha, Ketua MUI Beber Fakta
Baca: JANGAN KETINGGALAN! 15 Tempat Hiburan di Jakarta Ini Digratiskan Usai Pencoblosan, Khusus Pemilu!
Jumlah ini masih jauh dari data keseluruhan jumlah orang rimba di lima kabupaten yang mencapai 5.200 jiwa. Tersebar di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Tebo, Bungo dan Kabupaten Batanghari.
"Kita tidak tahu dari mana pendataan, sementara masih banyak yang belum terdaftar dan belum meiliki kartu identitas. Ini jauh dari jumlah yang ada, keterwakilan mereka untuk menyalurkan hak politikny masih jauh dari yang diharapkan," katanya.
Robet mengatakan, meski ada yang terdaftar tentu tidak semua memiliki pemahaman. Apa lagi kemampuan baca tulis dari orang rimba masih jauh dari yang diharapkan.
Kondisi ini menjadi kendala bagi mereka. Padahal orang Rimba kata Robet, punya hak politik seperti masyarakat lainnya.
"Mereka harusnya mendapat pendidikan politik, mereka bisa menentukan keterwakilan mereka di parlemen," katanya.
"Kalau kita lihat untuk di pemilu kali ini, orang rimba belum sepenuhnya terakomodir, ini yang harusnya dibenahi," pungkas Robet.
Pemilu Serentak 2019, Ribuan 'Orang Rimba' di Provinsi Jambi tak Memilih (Dedy Nurdin/Tribun Jambi)