Pilpres 2019
TERBARU Hasil Survei Elektabilitas 6 Lembaga, Apakah Prabowo Mengejar Jokowi, Berikut Rinciannya
Sejumlah lembaga survei kembali merilis temuan mereka tentang elektabilitas kedua capres: Jokowi vs Prabowo.
TRIBUNJAMBI.COM- Sejumlah lembaga survei kembali merilis temuan mereka tentang elektabilitas kedua capres: Jokowi vs Prabowo.
Jika Voxpol Center Research and Consulting merilis hasil survei elektabilitas pada H-7 pelaksanaan Pilpres 2019 dengan hasil pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul tipis 5,5% dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, hari ini, Rabu (10/4/2019) giliran Lembaga survei Indomatrik mengeluarkan hasil surveinya.
Jika ditotal, setidaknya ada 12 Lembaga Survei yang mengeluarkan temuan mereka terkait elektabilitas masing-masing capres-cawapres.
Baca: Pekerjaan Orang Tua Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak, Ini Alasan Berani Bertindak Sadis
Baca: Penjelasan KPU Soal Hasil Pemilihan Luar Negeri, Berikut Jadwal Pemilihan di 130 Kota di Luar Negeri
Baca: Smartphone Spek Gahar Harga 2 Jutaan, Berikut Daftarnya Lihat Spesifikasinya, Xiaomi, Oppo & Samsung
Delapan di antaranya (Voxpol, Charta Politika, Lembaga Indikator Politik, LSI Denny JA, Indobarometer, Polmatrix, Survei Indodata, dan Roy Morgan) mengunggulkan Jokowi-Maruf.
Dan 4 sisanya (Puskaptis, Indomatrik, Internal BPN, dan Survei Precision Public Policy Polling atau PPPP) memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Indomatrik
Hasil survei Indomatrik menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor 02, Prabowo-Sandi justru unggul dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Berdasarkan data hasil survei, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 51,07 persen, sedangkan pasangan Joko W-Ma'ruf A 43,92 persen," kata Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin Ys di Hotel Ibis Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

"Sementara mereka yang belum menentukan atau swing voter tapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 5,01 persen. Dengan demikian perbedaan tingkat elektabilitas sekitar 7,15 persen," imbuhnya.
Syahruddin memaparkan alasan masyarakat memilih kedua pasang capres-cawapres.
Mereka yang memilih Prabowo-Sandi, beralasan karena paslon 02 itu terlihat lebih tegas dan berwibawa.
Selain itu, masyarakat menginginkan adanya perubahan dan memiliki pemimpin yang inovatif untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Sementara, Jokowi dinilai tidak menepati janji kampanye pilpres 2014.
"Elektabilitas Prabowo-Sandi bertengger di angka 51,07 persen ini disebabkan dari beberapa alasan yang diungkap masyarakat Indonesia, di antaranya alasan menginginkan perubahan, menginginkan presiden baru, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik ke depan, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa," paparnya.
"Kurun 4,5 tahun banyak yang anggap rendahnya kinerja Jokowi dan janji-janjinya dan banyaknya koalisi yang tertangkap tangan itulah yang buat menurun," sambungnya.