MANTAN Wapres Try Sutrisno Pernah Dimarahi Pejabat Daerah, Gegara Blusukan Rahasia Pak Harto
TRIBUNJAMBI.COM- Kesederhanaan kehidupan Soeharto setelah lengser, menurut ajudannya Maliki, juga terlihat
TRIBUNJAMBI.COM- Kesederhanaan kehidupan Soeharto setelah lengser, menurut ajudannya Maliki, juga terlihat dari cara berpakaian.
Sewaktu pertama kali menjadi pengawal khusus Soeharto, Maliki berpikir bahwa ia harus punya baju bagus untuk mendampingi Soeharto, paling tidak batik berbahan sutra.
Pada hari pertama bertugas, Maliki mengenakan pakaian terbaiknya untuk mendampingi Soeharto keluar rumah.
Namun, pakaian yang dikenakan Soeharto sama sekali berbeda dengan bayangannya.
Soeharto hanya mengenakan baju batik sederhana, yang biasa dia pakai sehari-hari di rumah.
Baca: Link Nonton Gratis Anime One Punch Man Season 2 Episode 1, Animasinya Lebih Bagus atau Lebih Buruk?
"Diam-diam, saya langsung balik ke kamar ajudan untuk mengganti batik sutra yang saya kenakan, dengan batik yang sederhana pula," kata Maliki Mift.
Perjalanan Rahasia
Kesederhanaan kehidupan Soeharto setelah lengser yang disampaikan Maliki, sebenarnya juga terlihat saat ia masih menjabat sebagai presiden.
Kala itu, Soeharto tengah melakukan blusukan, untuk memantau jalannya program pemerintah.
Baca: PMKRI dan Kapolda Bengkulu Ajak Milenial Ambil Bagian dalam Pemilu 2019, Jangan Golput
Hanya saja, cara blusukan sosok yang kerap disapa Pak Harto itu dilakukan dengan sangat rahasia.
Saking rahasianya, Panglima ABRI sekali pun tidak tahu.
Dilansir Intisari, Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menceritakan pengalaman blusukan Soeharto.
Saat itu tahun 1974, Try Sutrisno masih menjadi ajudan Soeharto.
Suatu ketika, Soeharto tiba-tiba meminta Try untuk secepatnya menyiapkan mobil dan pengamanan seperlunya.
Baca: LIVE Streaming Manchester United vs Barcelona Nonton di HP Babak Perempat Final Liga Champions
"Siapkan kendaraan, sangat terbatas. Alat radio dan pengamanan seperlunya saja, dan tidak perlu memberitahu siapa pun," perintah Soeharto, sebagaimana tercantum dalam buku Soeharto: The Untold Story.