Aksi Prajurit Kopassus 'Berkaki Satu' Penyandang Bintang Sakti, Tetap Mengabdi Meski Tanpa Kaki Kiri
Meski kehilangan kaki kirinya, seorang prajuritKopassus bernama Agus Hernoto tetap ikut ambil peran di sejumlah misi TNI
Prajurti Kopassus 'Berkaki Satu' Penyandang Bintang Satu, Terus Terlibat Misi Walau Tanpa Kaki Kiri
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah prajurit Kopassus milik Indonesia memang sangat luar biasa
Meski kehilangan kaki kirinya, seorang prajuritKopassus bernama Agus Hernoto tetap ikut ambil peran di sejumlah misi TNI
Dilansir dari buku 'Legenda Pasukan Komando, Dari KopassusHingga operasi Khusus', Bob H Hernoto, Penerbit Buku Kompas, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) Soekarno
Meski telah pensiun dari Kopassus karena kehilangan kakinya, Agus juga sempat bergabung dengan tim Operasi Khusus pimpinan Ali Moertopo.
Baca: Video Kapal Perang TNI AL Tangkap Kapal Penangkap Ikan Ilegal, Sempat Beri Tembakan ke Kapal Vietnam
Baca: Kopassus Pernah Menyamar sebagai Pengawal Presiden Filipina Pakai Baju Adat Barong Tagalog
Baca: Tak Mau Penyenderaan Terulang, Kopassus Bentuk Sat-81, Ini Proses Rekrutmen & Syarat Prajurit Gultor
Baca: Inilah yang Disebut Neraka Kopassus di Cilacap, Pantas Saja Jebolannya Disebut Pasukan Elite TNI AD
Setiap kali ada operasi intelijen, dipastikan Agus terlibat dan berperan aktif di dalamnya.
Contohnya, Agus pernah terlibat dalam operasi Komodo yang merupakan persiapan menuju serangan Seroja di Timor-Timur.

Baca: Syahrini: Uhh Enak Ya Suami Aku, Inces Sindir Setan Benci Orang yang Menikah, Sindir Nikita Mirzani?
Baca: Begini Taktik Syahrini Agar Cepat Dinikahi Eks Luna Maya, Reino Barack, Diungkap ke Jessica Iskandar
Baca: Psikolog Liat Tubuh Lia Ladysta Saat Nyinyiri Kehidupan Syahrini: Jadi Dia Kayak Memanfaatkan Momen
Agus ditunjuk langsung oleh Kepala BAKIN kala itu, Letnan JenderalTNI Yoga Soegama, untuk mencari informasi mengenai keberadaan pos-pos musuh dan menentukan "dropping zone" yang aman.
Masih dari sumber yang sama, dikisahkan Agus kehilangan kaki kirinya dalam sebuah pertempuran membebaskan Irian Barat dari Belanda.
Dalam pertempuran di pedalaman Papua pada pertengahan 1962, Agus dan pasukannya terlibat kontak senjata yang sengit.
Dia terluka parah pada bagian punggung dan kaki kirinya.
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya. Namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.
Ia tetap berada di medan pertempuran hingga akhirnya tertangkap dan ditawan oleh tentara Belanda.
Meski hari-harinya diisi dengan penyiksaan, tapi mulut Agus terkunci rapat.
Dia tak sudi membocorkan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani atasannya.