Pilpres 2019

Bandingkan Singapura, Prabowo: Militer Indonesia Lemah, Yenny Wahid Ungkap Data TNI Terkuat di ASEAN

"Jadi mohon kita kaji pertahanan karena sangat penting. Kita tidak mau mengancam siapapun tapi pertahanan kita lemah,"

Editor: bandot
Kolase/Kompas.com
Bandingkan Singapura, Prabowo: Militer Indonesia Lemah, Yenny Wahid Ungkap Data TNI Terkuat di ASEAN 

Prabowo Sebut Militer Indonesia Lemah dan Bandingkan Anggaran Dengan Singapura, Yenny Wahid Paparkan Data TNI Terkuat di ASEAN

TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai bahwa anggaran pertahanan Indonesia saat ini sangat kecil, imbasnya pertahanan Indonesia disebutnya lemah.

Kritik ini disampaikan Prabowo Subianto pada Debat Keempat Pilpres 2019 yang dilangsungkan pada Sabtu (30/3/2019) malam.

Pada Debat Keempat Capres 2019, Prabowo Subianto mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang menyebut anggaran pertahanan saat ini mencapai Rp 107 triliun dan kedua terbesar setelah anggaran Kementerian Pekerjaan Umum.

"Jadi masalah pertahanan Keamanan ini saya kira, maaf Pak Jokowi, mungkin Pak Jokowi dapat briefing yang kurang tepat," ujar Prabowo pada saat debat keempat pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Prabowo menjelaskan, anggaran pertahanan Indonesia saat ini hanya sebesar 5 persen dari total APBN atau 0,8 persen dari total Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto.

Lantas Prabowo membandingkannya dengan anggaran Pertahanan negara Singapura.

Menurut Prabowo, anggaran pertahanan Singapura mencapai 30 persen dari total APBN atau 3 persen dari GDP.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

"Jadi Rp 107 T itu 5 persen dari APBN kita, 0,8 persen dari GDP kita. Padahal Singapura anggaran pertahanannya itu 30 persen dari APBN mereka dan 3 persen dari GDP mereka," kata Prabowo.

Baca: 31 Maret 1981, Diejek Seperti Pasukan Piknik, 3 Menit Operasi Woyla Kopassus Ini Bungkam Media Asing

Baca: Bocah 15 Tahun Asal Tangerang Bobol Sistem Keamanan NASA Milik Amerika, Hanya 3 Menit! Ini Orangnya

Baca: Debat Keempat Pilpres 2019, Prabowo Subianto Sebut Praktik Korupsi di Pemerintahan Sudah Stadium 4

Baca: Capres Jokowi Bantah Pernyataan Capres Prabowo Subianto Tentang Istilah Asal Bapak Seanng ABS

Baca: Maruf Amin Tegaskan Capres Jokowi Tidak Mengusung Isu Ideologi Khilafah Untuk Negara Indonesia.

"Jadi mohon kita kaji pertahanan karena sangat penting. Kita tidak mau mengancam siapapun tapi pertahanan kita lemah," ucapnya.

Yenny Wahid Sebut Prabowo Salah Sampaikan Data

Sementara itu menanggapi pernyataan Prabowo, Putri Presiden keempat Abdurahman Wahid, Yenny Wahid, menyebut, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto banyak menyampaikan dan membaca data yang keliru saat debat melawan capres nomor urut 01, Joko Widodo.

Salah satu kesalahan data yang disampaikan Prabowo, menurut Yenny, adalah soal anggaran Indonesia yang lebih kecil dibanding Singapura.

Saat debat, Prabowo mengatakan, anggaran untuk pertahanan dan keamanan di Indonesia hanya 5 persen dari APBN dan 0,8 persen dari GDP.

Sementara di Singapura, anggaran pertahanannya 30 persen dari APBN dan 3 persen dari GDP.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved