Hikmah Peristiwa Isra Mi'raj 27 Rajab, Ustaz Abdul Somad Sebut Soal Tuai Pahala dengan Harta
Peristiwa Isra Mi'raj yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab merupakan peristiwa besar bagi umat islam.
Hikmah Peristiwa Isra Mi'raj 27 Rajab, Ustaz Abdul Somad Sebut Soal Tuai Pahala dengan Harta
TRIBUNJAMBI.COM - Simak ceramah Ustaz Abdul Somad tentang hikmah peristiwa Isra Mi'raj 27 Rajab, Tuai pahala dengan harta.
Peristiwa Isra Mi'raj yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab merupakan peristiwa besar bagi umat islam.
Pada malam Isra Mi'raj tersebut, Nabi Muhammad SAW mengalami perjalanan luar biasa yang menjadi sejarah awal mula turunnya perintah shalat 5 waktu bagi umat muslim.
Baca: Kisah Ustad Abdul Somad Diajak Pramugari Berfoto, Buat 20 Ribu Warga Jambi Terpingkal-Pingkal
Baca: Pesan Damai Pilpres, Ustad Abdul Somad di Jambi Beri Tausiyah ke 20 Ribu Jamaah
Baca: Hasil Kualifikasi EURO 2020, Inggris dan Perancis Menang Lagi, Portugal Tertahan di Peringkat Ketiga
Lalu apa saja peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW malam itu?
Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikannya lewat sebuah ceramah.
Dilansir dari laman Tribun Lampung yang mengutip kanal Youtube FSRMM TV,(tayang 14 Maret 2019), UAS menyampaikan, di dalam perjalanan saat Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW melihat sekelompok orang yang memanen tanaman padahal tanaman tersebut baru ditanam.

Nabi Muhammad SAW merasa heran melihat pemandangan itu.
"Nabi bertanya ke malaikat Jibril. Itu apa? Jibril menjawab: Itulah orang yang berjihad fisabilillah dengan harta. Berinfak, bersedekah," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang bersedekah ibarat orang yang baru panen lalu tumbuh lagi tanamannya pada saat itu juga.
Sehingga tak putus-putus amalannya biarpun sudah meninggal dunia.
"Kalo meninggal dunia, panen panen, tak putus. Kalo bapak ibu pengen panen, tumbuh lagi, selesai tausiah, datang ke ketua masjid, sumbang pembangunan untuk masjid," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, itulah yang dibawa mati.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, harta tidak dibawa mati.
"Rumah besar tinggal, motor besar tinggal. Yang dibawa mati adalah dua kotak keramik, tiga sak semen (yang disumbang ke masjid)," beber Ustadz Abdul Somad.