Pramugari Bertemu Pria 200 Kg di Toilet Pesawat, Akhirnya Alami Tekanan Batin Setelah Mengelap

Pengalaman ini seorang pramugari saat memberi layanan kepada penumpang. Pramugari cantik itu diminta untuk mengelap bagian menjijikkan.

Editor: Duanto AS
Shanghaiist
Foto pramugari yang trauma (kiri) akibat perlakuan pria berbobot 200 Kg (kanan). 

Pengalaman ini seorang pramugari saat memberi layanan kepada penumpang. Pramugari cantik itu diminta untuk mengelap pria berbobot 200 Kg.

TRIBUNJAMBI.COM - Profesi pramugari merupakan satu di antara favorit perempuan muda yang ingin berkarier. Selain penghasilan besar, bisa bepergian ke berbagai tempat sembari melakukan pekerjaan.

Penampilan pramugari selalu dituntut rapi dan menarik. Begitu juga sopan santun dan tata krama, sekalipun harus memberi pelayanan penumpang yang tak tahu aturan.

Pengalaman ini dibagikan seorang pramugari yang trauma saat memberi layanan kepada penumpang.

Seorang awak pramugari di Taiwan mengatakan bahwa dirinya dibiarkan mengalami trauma fisik dan mental.

Itu terjadi setelah dengan enggan mematuhi tuntutan yang tidak masuk akal dari penumpang asing yang gemuk.

Baca Juga

 Oknum Pramugari Ketahuan Mesum di Toilet Pesawat, Tarif 1X Layanan Spesial Rp 32 Juta

 Kopilot Harvino Ucap Takbir Allahu Akbar, Terungkap Percakapan sebelum Lion Air JT 610 Jatuh Laut

 VIRAL Abah Nur Blak-blakan, Pengemis Tua Berangkat Naik Mobil, Gaji PNS Kalah Gede, 2 Digit

 Ini yang Bakal Terjadi dengan PDIP-P, Bila Elektabilitas Tak Ada Perubahan Sebulan ke Depan

 Kisah Penyamaran Tingkat Tinggi Kopassus, Ditempeleng dan Dipalak Teman Sendiri Lantaran Rahasia

Dalam posting media sosial dan pada konferensi pers, pramugari itu merinci pengalaman mimpi buruk yang terjadi pada penerbangan dari Los Angeles ke Taipei, yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Taiwan EVA Air pada hari Sabtu.

Penumpang pria, digambarkan sebagai orang Amerika dengan berat sekitar 200 kg.

Pria itu naik pesawat di kursi roda dan diminta untuk ditempatkan di barisan dengan tiga kursi gratis.

Kemudian, dia membuat permintaan yang lebih tidak biasa.

Dia meminta bantuan di kamar mandi, menjelaskan bahwa baru saja menjalani operasi.

Tidak dapat masuk ke dalam kamar mandi kelas ekonomi, ia dikawal ke kelas bisnis.

Di sana ia segera menekan tombol bantuan darurat, memanggil pramugari di dalam untuk menarik pakaian dalamnya.

Awak kabin untuk penerbangan sepenuhnya perempuan dan para perempuan pada awalnya sangat enggan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved