Misteri Penculikan 13 Aktivis pada Peristiwa 1998 Hingga Rilis Dokumen Rahasia AS Tentang Dalangnya

Peristiwa berdarah 1998 hingga nasib 13 aktivis yang dinyatakan hilang masih misterius. Siapa sebenarnya dalang di balik penculikan aktivis tersebut?

Editor: Suci Rahayu PK
Dok/kompas
Menguak Misteri Penculikan 13 Aktivis Peristiwa 1998, Rumah Gerakan 98 Desak Agum Gumelar dan SBY 

Misteri Penculikan 13 Aktivis pada Peristiwa 1998 Hingga Rilis Dokumen Rahasia AS Tentang Dalangnya

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa berdarah 1998 hingga nasib 13 aktivis yang dinyatakan hilang masih misterius.

Siapa sebenarnya dalang di balik penculikan aktivis tersebut?

HEBOH pernyataan Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998, mendapat respons dari SBY dan menimbulkan kontroversi di media sosial.

Baca: Ini yang Bakal Terjadi dengan PDIP-P, Bila Elektabilitas Tak Ada Perubahan Sebulan ke Depan

Baca: TEGA! 4 Negara Ini Dilarang Penduduknya Meninggal! Jangan Sampai Meninggal Disini

Baca: Kabar Pernikahan Lucinta Luna, Video Baju Adat, Malam Pertama, Transferan Uang untuk Honeymoon

Ketua Umum Rumah Gerakan 98, Bernard Ali Mumbang Haloho, menyatakan dukungannya atas pernyataan Agum Gumelar.

“SBY dan Agum Gumelar harus memberikan keterangan kepada Komnas HAM dan Kejaksaan Agung (Kejagung) atas peristiwa penculikan dan penghilangan paksa. Demi keadilan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Bernard menilai apa yang diutarakan Agum Gumelar bukan dari character assassination (pembunuhan karakter) terhadap SBY, presiden ke-6 ini.

“SBY kan saat itu (1998) juga bagian dari DKP yang menyidangkan dan memecat menantu Soeharto (Prabowo) dari militer. Ini adalah sebuah fakta sejarah dan jelas bukan merupakan pembunuhan karakter,” katanya.

Menurutnya, SBY sebaiknya tidak memainkan dua peran.

Baca: Dikabarkan Meninggal, Omesh Ternyata Jalani Perawatan di Singapura, Alami Kerusakan Pita Suara

Baca: VIRAL Abah Nur Blak-blakan, Pengemis Tua Berangkat Naik Mobil, Gaji PNS Kalah Gede, 2 Digit

“Di satu sisi (SBY) mengatakan tidak mau berpolemik di depan publik dengan mengatakan situasi politik sudah panas bagaikan jerami di tengah gurun pasir, namun di sisi lain justru membiarkan Andi Arief mengeluarkan pernyataan politik yang serampangan dan membuat panas,” ungkapnya.

Namun, Bernard memahami fokus SBY yang saat ini sedang mendampingi istrinya.

“Kepada Ibu Ani Yudhoyono sebagai ibu negara keenam yang mendampingi SBY menjalankan tugas negara selama sepuluh tahun, kami mendoakan ibu Ani agar diangkat penyakitnya dan mendapatkan kesembuhan, agar dapat kembali ke tengah keluarga tercinta,” tuturnya.

Tetapi, lanjutnya, persoalan penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998 merupakan persoalan negara.

Kerusuhan Mei 1998 akibat Krisis Moneter di Indonesia
Kerusuhan Mei 1998 akibat Krisis Moneter di Indonesia (Harian Kompas)

Karena itu, Bernard berharap SBY dapat memisahkan persoalan pribadi dan persoalan bangsa.

Ia juga meminta kepada Komnas HAM dan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti pernyataan Agum Gumelar dan SBY.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved