Pilpres 2019
Rocky Gerung Kritik Jokowi, Indonesia Lebih Memerlukan Jalan Pikiran Ketimbang Jalan Tol.
Filsuf yang juga pengamat politik, Rocky Gerung menegaskan, Indonesia lebih memerlukan jalan pikiran ketimbang jalan tol.
TRIBUNJAMBI.COM- Pengamat Politik Rocky Gerug kembali mengkritik Jokowi.
Rocky Gerung mengkritik tentang program jalan tol yang digagas Jokowi.
Rocky Gerung menyebutkan Indonesia lebih memerlukan jalan pikiran ketimbang jalan tol.
Filsuf yang juga pengamat politik, Rocky Gerung menegaskan, Indonesia lebih memerlukan jalan pikiran ketimbang jalan tol.
Baca: GALERI FOTO: Intip Rumah Mewah Syahrini di Bogor, Interiornya Keemasan
Baca: Jusuf Kalla Tidak Setuju Dengan Wacana Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno, Hapuskan Ujian Nasional
Baca: Gangster Jalanan di Selandia Baru Jaga Masjid dari Luar Agar Umat Muslim Bisa Sholat dengan Nyaman
"Karena jika suatu bangsa ingin meninggalkan 'legacy' (warisan) bagi generasi baru, yang perlu dipamerkan adalah konsep berbangsa dan bernegara yang bermutu. Bukan sekadar infrastruktur jalan," kata Rocky Gerung.
Pernyataan Rocky itu disampaikan saat menjadi narasumber pada ceramah ilmiah bertajuk 'Milenial sebagai Solusi Pembangunan Bangsa di Masa Depan' di Aula Stikes Insan Medika Cendekia (ICME) Jombang, Rabu sore (20/3/2019).

Ini merupakan jawaban Rocky Gerung dari untuk peserta bernama Esti Ayu.
Perempuan itu bertanya tentang parameter apa yang sebaiknya didahulukan, jalan tol atau pendekatan yang lain.
Baca: NOBAR Live Streaming Garuda Select vs Huddersfield U-18, Skor Sementara 0-1, Garuda Muda Tertinggal
Baca: Hobi Unik Prabowo Subianto Berkuda, Lihat Jenis dan Harga Kuda Milik Prabowo, Termahal Rp 3 M
Baca: VIDEO: Gunakan Baju Pengantin Khas Jawa, Lucinta Luna Ngaku Sudah Sah Nikah & Tunjukkan Cincin Kawin
Menurut Rocky, tidak ada bangsa di dunia ini yang selama 4 tahun ini mempromosikan hasil kebijakannya selama empat tahun ini hanya dengan satu parameter, yaitu infrastruktur.
"Padahal soal infrastruktur itu pekerjaan gampang. Ada uang, sewa tukang, selesai," sergah mantan dosen Universitas Indonesia ini, disambut tepuk tangan sekitar 400 orang.
Menurut Rocky, teknologi membantu kita menyelesaikan infrastruktur, termasuk jalan tol. Tetapi sebenarnya, membangun tol bermasalah secara teknis maupun etis.
Secara etis, sambungnya, jalan tol jelas memisahkan masyarakat.
Presiden Jokowi telah dengan bangga memamerkan perjalanannya dari Jakarta ke Solo dengan melintasi jalan tol, yang hanya memakan waktu enam jam, tanpa melihat aspek lainnya.
"Dikatakan itu menghemat, menghidupkan ekonomi. Iya tapi hanya ekonomi Solo yang hidup, karena dia makan siang di Solo. Sedangkan selama enam jam perjalanan, ratusan pedagang sepanjang pantura tutup karena tidak ada yang mampir," cetus Rocky.
Dikatakan, ketika ada jalan tol, ada puluhan emak-emak di Brebes yang akhirnya menarik anaknya untuk tidak sekolah karena dagangannya tidak laku.