Hari Ini Teroris Brenton Taggart Diseret ke Pengadilan, Nabi: Ini di Luar Akal Sehat
Brenton Taggart, pria kelahiran Australia berusia 29 tahun itu, muncul di ruang sidang mengenakan seragam penjara
Hari Ini Teroris Brenton Taggart Diseret ke Pengadilan, Nabi: Ini di Luar Akal Sehat
TRIBUNJAMBI.COM-Teroris penembak dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 49 orang dihadirkan di pengadilan, Sabtu (16/3/2019).
Pria 29 tahun ini merekam aksi penembakan brutalnya dalam live-streaming media sosial.
Brenton Tarrant tumbuh dewasa di Grafton, Northern River, Australia.
Tarrant sehari-hari bekerja sebagai seorang personal trainer yang kemudian memutuskan untuk mengelilingi dunia dari Korea Utara hingga Pakistan.
Diduga pemikiran radikalnya ini muncul dalam masa pengembaraannya ini.
Brenton Taggart, pria kelahiran Australia berusia 29 tahun itu, muncul di ruang sidang mengenakan seragam penjara berwarna putih dengan tangan diborgol.
Dia duduk diam saat hakim membacakan dakwaan pembunuhan terhadapnya. Kemungkinan besar sederet dakwaan lain terhadap dirinya juga akan menyusul.

Mantan pelatih kebugaran berideologi fasis itu menatap ke arah para jurnalis yang hadir di ruang sidang dalam proses yang tertutup untuk umum demi alasan keamanan itu.
Usai mendengarkan dakwaan dari hakim, Brenton tidak mengajukan pembebasan bersyarat hingga sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 5 April mendatang.
Sementara itu, di luar gedung pengadilan, dijaga pasukan polisi bersenjata lengkap.
Terlihat putra pria keturunan Afghanistan yang menjadi korban, Daoud Nabi (71) menuntut keadilan.
"Ini sudah keterlaluan, ini sudah luar akal sehat," kata dia.
Baca: Kondisi Gisel Pasrah Bila Gading Marten dengan Sophia Latjuba, Aku yakin Mas bisa pilih orang
Baca: 7 Klub yang Sudah Mendapat Tiket Babak 8 Besar (Babak Perempat Final) Piala Presiden 2019
Baca: Nama Pewdiepie YouTuber Disebut Pelaku Penembakan di Selandia Baru, Ini Responnya
Sementara itu, 42 orang masih dirawat di rumah sakit akibat luka-luka mereka, termasuk seorang bocah berusia empat tahun.

PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, seluruh korban tewas berasal dari negara-negara Islam seperti Turki, Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia.