Akan Ada Aurora yang Menakjubkan di Langit Usai Munculnya Badai Matahari Hari Jumat, 15 Maret 2019
Akan Ada Aurora yang Menakjubkan di Langit Usai Munculnya Badai Matahari Hari Jumat, 15 Maret 2019
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - Hari Jumat, 15 Maret 2019 diprediksi akan terjadi fenomena alam yaitu Badai Matahari.
Lalu apa dampaknya bagi bumi dan penduduknya?
Dilansir dari laman Express, fenomena ini sebenarnya tidak perlu ditakutkan karena sebagian besar medan magnet Bumi akan melindungi manusia dari radiasi.
Namun Badai Matahari tetap akan mampu mempengaruhi dan merusak teknologi berbasis satelit akibat angin Matahari yang membuat atmosfer luar Bumi mengembang.
Rusaknya teknologi berbasis satelit ini setidaknya bisa mempengarhui satelit pada orbitnya, serta menyebabkan kurang tepatnya navigasi GPS, sinyal ponsel dan mempengaruhi TV satelit.
Badai matahari juga dikenal sebagai badai geomagnetik, diperkirakan akan sampai Bumi pada hari Jumat 15 Maret 2019.
Akibat badai tersebut diperkirakan dapat mengganggu satelit dan berbagai bentuk komunikasi elektronik, mematikan pasokan listrik, dan memicu aurora yang menakjubkan.

Apa itu aurora?
Dikutip dari Wikipedia, Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas.
Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut.
Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April.
Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.
Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Baca Juga:
KPU Tanjab Timur Akan Gunakan Transportasi Air untuk Kirim Logistik ke Daerah-daerah Rawan Ini
Gilas Bayern Muenchen dengan Skor 1-3, Pelatih Liverpool Malah Frustasi dengan 2 Pemainnya Ini
Dampak Badai Matahari yang Diprediksi Terjang Bumi Jumat 15 Maret, Bakal Susah Berkomunikasi
Tribunjambi.com mengutip dari laman Express pada Rabu (13/3/2019), badai matahari terjadi minggu lalu oleh ledakan besar di atmosfer matahari yang dikenal sebagai suar matahari.
Sesuai laporan, kedatangan badai itu bertepatan dengan pembentukan 'celah equinox' di medan magnet Bumi, yang diyakini para ahli terbentuk di sekitar titik balik pada 20 Maret dan 23 September setiap tahun.
Badai geomagnetik adalah gangguan sementara dari medan magnet Bumi yang disebabkan oleh radiasi dan aliran partikel bermuatan dari Matahari.