Kisah Pangdam Jaya Ditilang Polisi, Kapolda Metro Sampai Minta Maaf Lalu Lakukan Ini ke Bawahannya
Polisi yang menjalankan tugasnya tersebut tak tahu, pria yang baru ditilangnya tersebut merupakan seorang Jenderal Panglima Kodam Jaya
Kisah Pangdam Jaya Ditilang Polisi Saat Menyetir Sendirian, Kapolda Metro Jaya Sampai Minta Maaf
TRIBUNJAMBI.COM - Jenderal TNI ini hanya bisa pasrah ketika seorang anggota polisi lalu lintas memberhentikannya.
Jenderal yang mempunyai kegemaran jalan-jalan ini siang itu memanfaatkan hari liburnya untuk jalan-jalan mengelilingi Kota Jakarta.
Tak seperti biasanya dirinya ditemani oleh ajudan, kali ini Dia mengendarai mobilnya seorang diri.
Tiba di sebuah jalanan di ibu kota, seorang polisi tiba-tiba memberhentikannya.
Polisi lalu lintas tersebut menanyakan surat-surat dan dokumen kelengkapan berkendara milik sang Jenderal.
Namun naas hari itu sang Jenderal tidak membawa kelengkapan berkendara yang semestinya Dia bawa setiap kali mengendarai mobil.
Dia hanya pasrah saat polisi lalu lintas tersebut memberinya surat tilang karena melanggar peraturan lalu lintas.
Polisi yang menjalankan tugasnya tersebut tak tahu, pria yang baru ditilangnya tersebut merupakan seorang Jenderal Panglima Kodam Jaya, penguasa teritori wilayah DKI Jakarta.
Baca: Sempat Disebut Arogan, Ternyata Seperti Ini Sikap Luna Maya di Rumah, Satpam Bongkar Kelakuannya
Baca: Agnez Mo Masuk Nominasi iHeart Radio Award 2019, Begini Cara Vote untuk Mendukungnya!
Baca: BUKA Tol Lampung Tembus Palembang untuk Mudik Lebaran, Presiden Jokowi Resmikan Hari Ini
Andai Dia tahu pria tersebut seorang Jenderal TNI mungkin perlakuannya akan berbeda.
Namun bukannya marah atau membentak sang polisi, Jenderal tersebut hanya pasrah menerima surat tilang.
Jenderal tersebut adalah Mayor Jenderal TNI Poniman. Sosok perwira TNI yang di kemudian hari menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) dan juga Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Kisah Poniman ditilang polantas ini terjadi saat dirinya menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya.
Poniman tak lalu marah dirinya ditilang oleh polisi, padahal bisa saja sang Jenderal marah, pasalnya saat itu TNI dan Polri masih tergabung di dalam ABRI, dan tentu saja sang polantas pangkatnya kalah jauh dari Poniman.
Usai ditilang Poniman juga tak mengadukan dirinya di tilang ke atasan sang polisi.