Tiba-Tiba Pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Disambut Sorakan, Singgung Soal Ini.

AHY yang juga Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu berpidato soal hukum dan negara

Editor: andika arnoldy
live tv one
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menyampaikan pidato politik berjudul "Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia Mendatang". 

 TRIBUNJAMBI.COM- Putra Presiden ke VI Soesilo Bambang Yudhoyono , Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menyampaikan pidato politik berjudul "Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia Mendatang".

AHY yang juga Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu berpidato soal hukum dan negara yang tayang di tvOne, pada Jumat (1/3/2019) malam.

Banyak hal yang di sampaikannya dalam pidato yang disampaikanya tanpa teks.

Dia juga menyinggung soal kebijakan hukum yang belum berlaku adil pada saat ini.

"Kita menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang di sana-sini terkesan tebang pilih," kata AHY.

Baca: REVIEW GADGET - Spesifikasi Samsung Galaxy A10, Hanya Dibanderol Rp 1,7 Juta

Baca: Ramalan Zodiak Bulan Maret 2019 - Cinta Melingkupi 2 Zodiak Ini, Leo Jaga Kesehatan Ya!

Baca: Nasib Preman Kampung di Tangan Warga, Tewas Dimassa Tetangga Sendiri, Kakak Sendiri Diancam

Sontak penonton bersorak.

"Betul," teriak mereka.

Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono ()

"Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Yang kuat menang, yang lemah kalah," sambung AHY.

"Betul," teriak mereka lagi.

Untuk itu, terang AHY, Partai Demokrat merekomendasikan kepada presiden mendatang untuk menjamin tegaknya nilai-nilai keadilan bagi seluruh warga negara.

Baca: REVIEW GADGET - Dibanderol Rp 2-3 Jutaan, Mana Lebih Canggih Redmi Note 7 Pro vs Samsung Galaxy M30?

Baca: 5 Orang di Triton Putih Diamankan, Razia Narkoba di Jalan Lintas Timur

Baca: Rahasia Prabowo Subianto Menghadapi Debat Capres, Dilakoninya Sejak Menjadi Kopassus

"Penegakan hukum tidak boleh menjadi instrumen politik terhadap mereka yang beroposisi," tegasnya.

"Kita sering mendengar jargon, lawan berdebat adalah kawan dalam berpikir. Oposisi dalam berpolitik adalah koalisi dalam membangun bangsa."

"Oleh karena itu tidak boleh ada yang merasa takut untuk berbicara di negerinya sendiri. Termasuk dalam menyampaikan kritik dan gagasannya," sambung AHY.

Kendati demikian, terang AHY, yang terpenting adalah, kebebasan berekspresi tersebut harus tetap berada dalam koridor hukum serta etika dan norma berdemokrasi.

"Bukan fitnah, bukan hoaks, bukan ujaran kebencian, dan juga bukan pembunuhan karakter," tegasnya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved