Mahasiswa Itera Bunuh Diri Lompat dari TransMart 40 Meter, Si Perekam Video Malah Tertawa-tawa
Saat mahasiswa Itera Tyas Sancana Ramadhan (21) melompat dari puncak gedung, si perekam video malah tertawa-tawa, sambil mengatakan "loncat, loncat".
Saat mahasiswa Itera Tyas Sancana Ramadhan (21) melompat dari puncak gedung, si perekam video malah tertawa-tawa, sambil mengatakan "loncat, loncat".
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pemuda menjatuhkan diri dari gedung Transmart Way Halim, Kota Bandarlampung, Jumat (22/2/2019) sekira pukul 16.05 WIB.
Peristiwa di Bandar Lampung ini sempat direkam video oleh seseorang dari dalam mobilnya.
Ternyata, yang melompat itu merupakan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), Tyas Sancana Ramadhan (21).
Terdengar suara si perekam tertawa-tertawa, sambil mengatakan "Loncat, loncat".
Dalam rekaman kejadian bunuh diri di Bandar Lampung tersebut, sejumlah suara perempuan sempat berteriak.
"Kan dia loncat beneran, pas gue lagi midioin. Kan gara-gara ngejerit dia loncat beneran," kata sumber suara dalam rekaman yang beredar itu.
Heni, satu saksi mata, mengatakan sudah berupaya minta pertolongan pada petugas keamanan swalayan di BandarLampung tersebut.
Bahkan, ia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya agar korban bisa diselamatkan.
Baca Juga:
Burung Langka Kakatua Raja Rp 200 Juta, Penyelundupan Satwa Langka Besar-besaran ke Luar Jambi
Pria Melambai Gigit Polisi Akhirnya Di-Dor, Pernah Curi 27 iPhone Terbaru dan Hina Jokowi
Hasil Liga Italia Pekan Ke-25, Three Musketeers AC Milan Pesta Gol di San Siro Skor 3-0
Disuruh Milih Cinta atau Uang, Ramalan Zodiak 23 Februari 2019, Hati-hati Ya
Sayangnya upaya tersebut tidak membuat orang sekitarnya segera bergerak.
"Bahkan saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam, saya pikir dia bernegosisasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni kepada Kompas.com, Jumat (22/2/2019).
Yang paling memprihatinkan, menurutnya lagi, setelah korban betul-betul terjatuh, tubuhnya langsung ditutup kardus.
"Ada seorang lelaki juga mengomandoi untuk cari koran, cari kardus seraya mengatakan jangan disentuh, kita tunggu polisi," katanya lagi.
Heni sangat menyayangkan kejadian tersebut justru tidak menimbulkan empati orang yang melihatnya.