Debat Capres 2019 Putaran Kedua

Prabowo Nampak Tenteng dan Bawa Buku Ini saat Debat Capres 2019 Putaran Kedua

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Prabowo saat menjawab pertanyaan para awak media setelah acara debat berakhir.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua yang hanya diikuti capres yakni capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto tanpa wapresnya itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada yang berbeda dari tampilan Calon Presiden (Capres) nomor 02, Prabowo Subianto saat debat Capres 2019 putaran kedua.

Dirinya nampak menenteng dan memegang sebuah buku.

Ya, Prabowo Subianto mengaku membawa buku "Why Nations Fail" di debat presiden 2019 putaran dua, Minggu (17/2/2019).

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Prabowo saat menjawab pertanyaan para awak media setelah acara debat berakhir.

Baca Juga:

Selama 15 Jam Banjir Rendam Tempat Resepsi Pernikahan

Keamanan Filipina Acak Adul, Kopassus Dikirim Kawal Corazon Aquino: Menyamar Sebagai Paspampres

Mainan Matras Aktivitas, Dorong Perkembang Sensorik. Mulai Rp 200 Ribuan di di Bee Bee Mart Jambi

Kecanduan Film Dewasa Sejak Usia 12 Tahun, Wanita Ini Terobsesi Adegan Hard-Core. Sadar Setelah. . .

Saat menemui media di kawasan Hotel Sultan, tempat dilangsungkannya acara debat presiden 2019, Prabowo sempat ditanya buku apa yang dia bawa saat acara debat.

Prabowo sempat membawa satu buku saat mengikuti jalannya debat, dia mengaku jika sedang membaca dan mempelajarinya.

"Tadi bawa buku apa, Pak?" tanya seorang wartawan.

"Itu buku yang sedang saya baca, judulnya "Why Nations Fail," kata Prabowo, dikutip Tribunjogja.com dari siaran langsung Kompas TV.

Menurut penelusuran, "Why Nations Fail" merupakan buku karya Daron Acemoglu dan James Robinson.

Dilansir dari laman Whynationfail.com, buku ini berisi tentang ulasan komprehensif soal adanya negara kaya dan negara miskin, ditinjau dari beberapa faktor, misalnya kekayaan dan kemiskinan, kesehatan dan penyakit, serta makanan dan kelaparan.

Menurut penulis, adanya fenomena ini bukan soal budaya, nasib, bahkan takdir, melainkan adanya lembaga ekonomi dan politik yang dibuat dan dijalankan oleh manusia, yang menjadi dasar kesuksesan ekonomi.

Baca Juga:

Mampu Melawan Peluru Kendali Anti Tank: Ini Dia Tank Merkava Mark IV Milik Israel

Mahasiswa Penerima Beasiswa Lampaui Target Nasional, Dirjen Belmawa Apresiasi Kinerja Rektor Unja

Jack Ma Terkaya di Dunia dengan Kekayaan Rp 525 Triliun: Ini Resep Sukes Jack Ma

Wakapolda Jambi Turun Langsung Jaga Ketertiban Masyarakat Saat Debat Capres Putaran Kedua

Disebutkan bahwa Korea menjadi satu dari sederet contoh pembuktian bahwa aktor intelektual berpengaruh terhadap kemajuan negara.

Korea Utara termasuk dalam jajaran negara miskin di dunia, yang justru berbeda 180 derajat dengan saudara mereka, Korea Selatan.

Dalam buku "Why Nations Fail" setidaknya terdapat tiga pertanyaan penting yang coba dijawab oleh kedua penulis.

1. China telah membangun mesin pertumbuhan yang otoriter, apakah itu akan bertahan dan tumbuh dengan cepat hingga bisa menyaingi negara Barat?

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved