2019, Pemkot Jambi Targetkan Investasi Tembus Rp 564 Miliar
Pemerintah Kota Jambi Jambi menargetkan nilai investasi yang masuk ke Kota Jambi pada 2019 ini mencapai Rp 564 miliar.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Pemerintah Kota Jambi Jambi menargetkan nilai investasi yang masuk ke Kota Jambi pada 2019 ini mencapai Rp 564 miliar. Ini adalah nilai investasi yang sudah masuk sejak 2018 lalu yang dilanjutkan pada 2019.
Fahmi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi mengatakan, berdasarkan perhitungan investasi di Januari 2019 ini, tercatat nilai investasi sebesar Rp 564 miliar. Nilai tersebut termasuk investasi restoran MC Donald sebesar Rp 1 miliar.
"MC Donald itu perhitungan investasinya Rp 1 miliar ditambah dengan Rp 563 miliar yang merupakan lanjutan dari investasi tahun 2018," bebernya.
Baca: FOTO: Ustaz Abdul Somad Sowan ke Kyai Maimoen Zubair, dan Asal Usul Panggilan Syaikh
Baca: VIDEO: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Warga Diminta Waspada
Baca: Berjuang 36 Jam Meloloskan Diri dari Maut: Misi Senyap Kapal Selam RI Rebut Papua
Baca: Tunjukkan Kualitas, Gebyar SMA Swasta Kota Jambi Sukses Digelar
Baca: Donasi Melalui Teknologi Untuk Korban Tsunami, Pelanggan 3 Indonesia Galang Dana Rp 1,5 Miliar
Dikatakan Fahmi bahwa tidak jauh berbeda dari investasi di 2018 lalu, di 2019 ada lima investasi besar yang menanamkan modalnya di Kota Jambi.
"Terdiri dari transmart, semen baturaja, rumah sakit theresia, perhotelan dan SPBU. Mereka ini sudah menanamkan investasinya sejak 2018 dan dilanjutkan di 2019. Yang belum terealisasi tahun lalu dilanjutkan di 2019 ini," bebernya.
Fahmi mencontohkan Transmart yang sebenarnya jumlah investasi sebesar Rp 454 miliar. Namun baru terealisasi sebesar Rp 252 miliar.
"Jadi tahun ini investasinya dilanjutkan lagi sebesar Rp 202 miliar," bebernya.
Dikatakan Fahmi bahwa hingga saat ini belum ada tercatat investasi baru yang masuk ke Kota Jambi. Untuk MC Donald sebenarnya sudah mulai melakukan ekspose pada akhir tahun 2018 lalu.
"Hingga saat ini diawal tahun belum ada investasi yang masuk," katanya.