Dampak Ilegal Drilling di Batanghari, Sumber Air Tercemar, Warga Terpaksa Beli Air Bersih
Elfi juga mengatakan, lingkungan yang rusak akibat penambangan minyak tersebut juga mencemarkan sumber air warga sekitar.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr Elfi Yennie, mengatakan, dampak buruk jika terus menerus berada di lokasi penambangan minyal ilegal, dapat menimbulkan kanker.
"Diantaranya kanker kulit, pernafasan dan paru-paru. Namun, dari paparan hingga muncul kanker itu, bervariasi dan tergantung dari setiap individunya," sebut Elfi, Jumat (1/2/2019).
Baca: Pembunuhan Sadis Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, Fatmi Pulang Kampung karena Libur Kuliah
Baca: Batuk dan Sesak Napas Hantui Warga, Dampak Ilegal Drilling di Batanghari Mulai Cemari Lingkungan
Elfi juga mengatakan, lingkungan yang rusak akibat penambangan minyak tersebut juga mencemarkan sumber air warga sekitar.
"Dari cerita satu kepala keluarga di sana, mereka mengeluh airnya menjadi hitam dan berminyak. Bahkan mereka harus membeli air bersih Rp150 ribu untuk kebutuhan mereka," ungkap dr Elfi.
Tidak sedikit warga yang terkena penyakit akibat penambangan itu dan berobat ke puskesmas terdekat.
"Mereka sudah mengeluhkan penyakit tersebut," ujarnya.
Baca: Penyakit yang Diderita Vanessa Angel yang Bikin Lemas dan Pakai Alat Bantu Nafas
Baca: Peluru Menghambur dari Arah Ketinggian, Pasukan TNI Diserang di Mapenduma Papua, 1 Prajurit Luka
Baca: Aksi Nakal Oknum Sopir Batu Bara, AKP Nafrizal: Sudah 4 Sopir Jalani Persidangan
Pihaknya juga mengedukasi warga sekitar mengenai dampak dan bahaya dari penambangan minyak dan mengimbau untuk segera ke petugas kesehatan jika terkena dampaknya.
"Kita meminta bagi pekerja untuk menghentikan aktivitas itu. Dan, untuk warga sekitar untuk menggunakan pelindung wajah," jelasnya. (*)