Penutupan Sumur Minyak Ilegal
BREAKING NEWS Operator Alat Berat Ketakutan, Penggarukan Sumur Minyak Ilegal Batanghari Terhenti
Alat berat mundur dari lokasi penambangan sumur ilegal.Sampai siang ini, terhitung baru dua sumur minyak ilegal yang telah digaruk.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Sumur minyak ilegal di Desa Pompa Air, Kabupaten Batanghari, dihancurkan, Selasa (30/1/2019) siang.
Puluhan sumur minyak ilegal di kawasan itu akan digaruk menggunakan alat berat,
Pantauan Tribunjambi.com, pada pukul 10.15 WIB, penertiban sumur penampungan illegal drilling dimulai.
Petugas dari Pemkab Batanghari dan Polres Batanghari datang menggunakan ekskavator milik Pertamina di lokasi WKP Desa Pompa Air Kecamatan Bajubang.
Medan di wilayah itu cukup berbahaya dengan kontur tanah cukup curam.
Alat berat melaju kesulitan menjangkau lokasi.
Puluhan orang dan pekerja turut menyaksikan penertiban tersebu.
Saat penertiban berlangsung, satu di antara warga yang belum diketahui identitasnya, yang berasal dari luar Desa Pompa Air, protes dengan penggerukan menggunakan alat berat.
"Setop, saya minta disetop dulu. Tanah ini miliki sertifikat. Kalau yang diujung terserah mau digaruk. Kalau di sini jangan dulu," ujar pria berbaju hitam tersebut.
Baca Juga:
Kolonel Edi Sudrajat Kaget Lihat Sniper Legendaris Tatang Koswara Beraksi, Kamu benar-benar gila!
Aksi Kolonel Misterius Ahli Penyamaran Tingkat Tinggi, Zulkifli Lubis Cikal Bakal Intelijen
Bayi dengan Nama Terpanjang 19 Kata, Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Dst
Perceraian Shezy Idris, Tuduhan Perselingkuhan Hingga Suami Merasa Harga Diri di Injak-injak
Adanya protes warga itu membuat proseses penertiban terhenti.
Alat berat mundur dari lokasi penambangan sumur ilegal.
Sampai siang ini, terhitung baru dua sumur minyak ilegal yang telah digaruk.
Operator alat berat menghentikan penggarukan dan mengaku tidak berani melanjukan proses penertiban.
Pertamina meminta operator untuk melanjutkan proses penggarukan sumur ilegal. Namun operator khawatir, karena merasa diintimidasi saat bekerja.

"Kalau kaya gini sayo dak sanggup, pak. Nyawo sayo jadi taruhannyo kalau macam ini. Sayo cuma digaji Rp 100 ribu per hari. Kalau bapak mau lanjutin, lanjutin lah," ujar operator alat berat, yang berdebat di tengah aksi tersebut.
Sebelumnnya, Kabag Operasional Polres Batanghari, Kompol Ahmad Bastari Yusuf, saat apel mengatakan penertiban ada di wilayah WKP.

Penertiban tidak mencabut paku sumur minyak ilegal, melainkan menutup bagian bak penampungan saja.
Dia memperkirakan itu akan membutuhkan waktu yang lama dan alat besar.
"Tidak mencabut, melainkan hanya menutup bak penampungan. Jika ada warga yang protes, bisa tanyakan alas hak mereka," ujarnya.
Hingga beria ini diturunkan, proses penimbunan bak penampungan minyak masih disetop, belum bisa dilanjutkan. (*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Dahsyatnya Terpaan Tornado, Empat Orang Tewas 195 Luka-luka, Perkampungan di Havana Porak-Poranda
Siswi SD Dihukum Push Up 100 Kali Lantaran Belum Lunasi Biaya SPP Hingga Trauma dan Tak Mau Sekolah
Daftar Promo Imlek 2019, Ini Diskon hingga 50 Persen di Restoran Mewah, Catat Waktu!
Imlek 2019, Inilah Warna Keberuntungan Shio di Tahun Babi Tanah, Coba Sesuaikan