Tim Teknis Segera Turun, Penyebaran Hama Pohon Duku Diduga Melalui Udara dan Tanah

Belum diketahui penyebab matinya pohon duku itu. Masyarakat sekitar hanya menyebutnya sebagai hama penyakit pohon duku, yang muncul secara tiba-tiba

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/syamsul bahri
Safarudin warga Desa Jambi Tulo, Kecamatan Sekernan, Muarojambi, saat menunjukan pohon duku yang terkena hama duku saat musim buah saat ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Muarojambi, sampai saat ini belum menerima laporan secara tertulis terkait dengan hama yang menyerang pohon duku di beberapa wilayah di Kabupaten Muarojambi.

Kepala Bidang Holtikultura, Candra Triwati mengatakan, meski tidak mendapat laporan secara tertulis, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari masyarakat ataupun kelompok tani. Menurutnya, terhadap informasi tersebut, pihaknya sudah turun ke lokasi dan telah berkoordinasi

"Secara tertulis memamg tidak ada laporan, tapi secara lisan itu ada. Ketika kita turun ke lapangan, masyarakat menyampaikan keluhan terhadap banyaknya pohon duku yang mati. Secara lisan juga kita koordinasikan dengan BPTP," jelasnya.

Safarudin, warga Desa Jambi Tulo, Kecamatan Sekernan, Muarojambi menunjukan buah duku yang terkena hama saat musim buah
Safarudin, warga Desa Jambi Tulo, Kecamatan Sekernan, Muarojambi menunjukan buah duku yang terkena hama saat musim buah (tribunjambi/syamsul bahri)

Sebelumnya diwartakan, ribuan pohon duku yang tumbuh di wilayah Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, ke depannya terancam mati. Setidaknya hingga saat ini, ada ratusan pohon duku yang mati mendadak.

Belum diketahui penyebab matinya pohon duku tersebut. Masyarakat sekitar hanya menyebutnya sebagai hama penyakit pohon duku, yang muncul secara tiba-tiba.

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi dan teknisi yang berada di lapangan. Karena menurutnya, persoalan hama penyakit di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Muarojambi, tidak ada teknisinya.

Baca: VIDEO:Wanita Muda ini Buka Bajunya Dihadapan Manager Bank Karena Pinjamannya Ditolak, Selanjutnya. .

Baca: Harus Bayar Bagasi Pesawat Rp2,5 Juta, Dodol yang Dibawa Penumpang dari Kualanamu ini Ditinggalkan

Baca: Bunuh Anggotanya, TNI Perketat Perburuan Pimpinan KKB Paling Kejam ini di Zona Merah Jayapura

"Kalau kita kabupaten itu tidak ada, hanya saja itu ada dari provinsi menurunkan tenaga teknis di lapangan. Itu di kecamatan dan ada juga yang di dinas. Makanya soal hama ini kita koordinasi dengan tenaga teknis di lapangan, karena mereka yang lebih tahu, dan kita koordinas juga dengan pihak provinsi," terang Candra.

Lebih Ia menjelaskan bahwa, penyebab dari hama tersebut sampai saat ini belum mengetahui apa penyebabnya. Namun berdasarkan informasi yang didapatnya dari petugas teknis di lapangan bahwa penanganan untuk hama tersebut harus di lakukan secara serentak.

"Kita tanya penyuluh dan teknisi lapangan, sudah ada yang turun cuma penanganan menurut mereka itu harus dilakukan secara serentak hamparan itu. Tapi penyebab yang pasti juga belum tau dengan keadaan duku kita yang seperti itu," tuturnya.

Baca: Cara Mudah Memutihkan Gigi, Hanya Dalam 5 Hari Hasil Terlihat, Ganti Pasta Gigi dengan Ini

Baca: Emiliano Sala, Pemain Liga Inggris ini Kirim Pesan Sebelum Jet Pribadi yang Ditumpangi Hilang

Baca: Kebakaran Kejutkan Warga Siak, Damkar: Masya Allah, SubhanAllah, Alquran di Ruangan Tak Terbakar

Ia mengungkapkan bahwa ada sekitar 30 persen pohon duku di wilayah Maro Sebo yang sudah mati akibat serangan dari hama tersebut. Informasi yang didapat bahwa penyebaran dari hama tersebut melalui udara dan tanah.

"Kalau penyebarannya seperti apa itu informasinya dari udara dan tanah. Tapi itu informasi sementara, besok (red- Kamis (23/1) BPTP provinsi yang di tempatkan di kabupaten akan turun. Jadi, nanti di kasih tau apa yang akan dilakukan. Paling tidak antisipasi untuk mengurangi penyebaran hama tersebut," bebernya.

"Daerah Batanghari juga sudah ada daerah yang di serang hama itu, bahkan itu mati semua informasinya. Jadi, kita mau jangan sampai menyerang wilayah Muarojambi, di kumpeh itu sudah ada tapi dikit-dikit," sambungnya.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved