Marsinah Selamat dari Serangan Bisa Ular Beracun, Ini Tips Ampuh Mengatasi "Bisa" Ular
TRIBUNJAMBI.COM-- Kisah Marsinah yang berjuang seorang diri dari gigitan ular berbisa, perlu diacungi jempol.
TRIBUNJAMBI.COM-- Kisah Marsinah yang berjuang seorang diri dari gigitan ular berbisa, perlu diacungi jempol.
Pasalnya, tak mudah seorang diri berjuang dari gigitan ular berbisa, apa lagi kondisi tubuh akan semakin melemah ketika racun mulai menyebar.
Oleh karena itu, kita juga perlu belajar untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika digigit oleh ular berbisa meski dalam kondisi sendirian.
Menurut pakar gigitan ular DR. dr Tri Maharanim, M.Si SP.EM seperti dikutip dari Kompas.com, mengatakan bahwa saat kondisi ini kita hanya perlu berbaring.
Bahkan jika kita berlari justru racun ular akan menyebar ke seluruh tubuh.
Baca: Saksikan Detik-detik BTP Melangkah Keluar Penjara, Live di YouTube
"Kalau tergigit terus nggak bisa kemana-mana, diimobilisasi dan tidur saja di situ,"kata Tri saat dihubungi Kompas.com.
Setelah dimobilisasi, bisa ular tetap berada di daerah lokal atau tempat Anda tergigit. Tanpa penyebaran secara sistemik, tingkat keselamatan nyawa masih terbilang tinggi.
Menurut Tri, jika racun tersebut masuk pada daerah tertentu, metabolisme tubuh bisa mengeluarkan racun dengan sendirinya.
Baca: Bupati Masnah, Anggota DPR RI, Kepala B2PJN Tinjau Rute Pembangunan Jalan Jalur Dua di Muarojambi
Namun, jika menjalar secara sistematik, hanya dengan menggunakan anti-bisa yang dapat mengikat racun dari dalam tubuh.
Menurut, panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kalau ada fase lokal, bisa keluar dengan sendiri.
Minimal observasi selama 24-28 jam, jadi jika tergigit dan hanya sendiri, tidak kemana-mana dalam 2-3 hari, racunnya bisa keluar seperti dijelaskan Tri.
Baca: Update Perampokan dan Drama Penyanderaan di Alfamart Batanghari, Empat Pelaku Gondol Rp 10 Juta
Biasanya, racun neurotoksin dari gigitan ular king kobra, ular weling, dan ular laut gejalanya adalah rasa kantuk, dan mata tak bisa dibuka karena kelumpuhan pada otot kelopak mata, disertai sesak nafas lumpuhnya pita suara.
Jika pada racun hemotoksin, gejalanya merupakan pendarahan, misal seperti mimisan, air mata darah, kencing darah dan kotoran darah.
Jenis racun seperti yang disebutkan di atas biasanya dihasilkan dari ular tanah, ular hijau berekor merah dan ular picung.
Baca: Dihantam Kasus Penggelapan Miliaran dan Isu Taro Bangkrut, Karyawan Resah
Kemudian, nekrotoksin, punya gejala kencing kemerahan, dan kehitaman pada kulit dan jaringan.