Pembangunan Jembatan Nipah Sadu Pakai Skema Pembiayaan Bappenas Batal, Ini Sebabnya
Sebab, berdasarkan hitungan, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Nipah-Sadu itu hanya ada diangka Rp 180 miliar.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Pembangunan Jembatan Nipah Sadu di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan skema pembiayaan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), batal dilaksanakan.
Meski demiikian, pembangunan jembatan itu tetap akan dilaksanakan Pemkab Tanjabtim menggunakan dana APBD.
Sebenarnya, Bappenas menyetujui pembangunan jembatan tersebut dibangun pihak ketiga dengan kredit.
Tapi, Pemda Tanjab Timur keberatan dengan besaran biaya yang ditawarkan BUMN yang ditunjuk Bappenas.
BUMN yang ditunjuk Bappenas mengajukan biaya pembangunan di atas Rp 200 miliar, sementara Bupati Romi Haryanto sejak awal menegaskan jika biaya yang digunakan diatas Rp 200 miliar, maka akan ditolaknya.
Sebab, berdasarkan hitungan, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Nipah-Sadu itu hanya ada diangka Rp 180 miliar.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Heran, Mengapa Tarifnya Kalah dari Vanessa Angel? Ini yang Bikin Beda
Aura Kasih sudah Tekdung, Akhirnya Terungkap Rahasia Pernikahan dengan Eryck Amaral
Harga OTR Honda Forza 250, Segini Simulasi DP dan Cicilannya
Nama Ibu Tiri Zumi Zola Mencuat jadi Wakil Gubernur Jambi, Apakah Ratu Munawaroh akan Dilantik?
TNI AD Buka Penerimaan Tamtama Gelombang I - TA 2019, Ini Syarat dan Link Pendaftaran
Makanya lanjut Romi, rencana pembangunan jembatan penghubung kecamatan Nipah Panjang – Sadu yang semula direncanakan dengan skema pembiyaaan oleh BUMN batal dilaksanakan.
Pasalnya, meski diringankan dengan pola pembayaran cicilan hingga 20 tahun, Romi keberatan dengan harga ketetapan yang terlalu tinggi tersebut. Karena itu dia lebih memilih tetap membangun jembatan vital itu dengan biaya APBD.
"Tentu kita berharap dukungan Pemprov Jambi dan Pemerintah pusat," lanjutnya.
Meskipun menyedot anggaran cukup besar, Romi mengaku akan tetap melakukan pembangunan jembatan tersebut menggunakan APBD. Sebab, dengan adanya jembatan tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, serta terbukanya interkoneksi jaringan jalan dari bandar jaya menuju Nipah Panjang ke Sungai Lokan dan Ujung Jabung serta Sungai Sayang.
Bidan Desa Dilantik Jadi Pjs Kades Lubuk Napal, Ternyata Ini Kondisi di Sana
Usai Tayangan ILC, Andi Arief Bilang Jangan Terlalu Percaya Mahfud MD, Apa Sebabnya?
Bahkan keberadaan jembatan ini nantinya akan memperlancar akses jalan dan akan mendukung sektor perekonomian masyarakat, baik di wilayah Tanjabtim dan Provinsi Jambi. Sebab di daerah Nipah Pajang dan Sadu ini banyak komoditi hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.
Memang katanya, disisi lain saat ini ruas jalan di seluruh Tanjabtim tercatat 1.177,77 KM. Sedangkan jembatan yang dibangun sejumlah 525 unit. Dari total itu, 8,49 persen jalan saat ini dalam keadaan rusak berat. Sedang jembatan yang butuh perbaikan segera sejumlah 101 unit. Maka dari itu, pembangunan tentu masih harus dengan skala priorotas.
"Dan Jembatan Nipah - Sadu ini pembangunannya akan tetap kita lakukan," jelasnya.
Untuk diketahui, awalnya dengan sistem pola cicil, dalam pembangunan jembatan ini, Pemda Tanjan Timur, hanya menerima barang jadi. Untuk pelaksanaan dan pihak yang mengerjakan semuanya diserahkan ke Bappenas yang menunjuk BUMN. Pemda Tanjab Timur berkewajiban membayar semua biaya pembangunan dengan cara dicicil selama 20 tahun. Pembangunan Jembatan ini sempat tertunda karena cukup menyedot APBD Tanjabtim dalam pembangunannya.