Catatan Akhir Tahun 2018

Kerja Keras Fasha-Maulana Menuju Smart City

Karena jalan untuk hal itu masih sangat panjang. Fasha- Maulana, bertekad melanjutkan program ini.

Penulis: ridwan | Editor: Deddy Rachmawan
Tribunjambi/Rohmayana
Penandatangan MoU sistem e tilang ini diresmikan di gedung City Operation Center (COC) kantor Walikota Jambi, antara pemkot Jambi bersama Polresta jambi dan Polda Jambi 

HAMPIR seluruh kota di Indonesia berlomba-lomba membangun wajah kotanya dengan konsep smart city (kota pintar). Ini adalah "mimpi" semua kepala daerah agar program smart city terwujud.

Dan tidak terkecuali Kota Jambi yang kini berpenduduk lebih kurang 550 ribu jiwa ingin menerapkan konsep tersebut.

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Jambi Syarif Fasha,  konsep smart city sudah lama digaungkan.

Pada periode pertama kepemimpinannya Fasha yang dikenal smart  dan punya talenta dalam membangun bermimpi kelak Kota Jambi bisa disejajarkan dengan kota yang sudah sukses dalam konsep smart city, seperti Kota "kembang" Bandung.

Baca: Implementasi Smart City Kota Jambi Kembali Menoreh Prestasi

Baca: Fasha: Kunci Sukses Konsep Membangun Smart City adalah Komitmen, Inovasi dan Sustainability

Sebetulnya, smart city ini bertujuan mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan teknologi informasi (TI).

Didukung oleh perilaku warga kota yang juga harus smart. Contoh sederhan dalam hal membuang sampah di tempatnya.

Pembangunan taman kota di berbagai sudut Kota Jambi, pembangunan infrastruktur jalan lingkungan di seluruh kelurahan, membangun pedestrian, serta penerangan jalan dengan lampu LED, pemasangan CCTV di 14 simpang yang sudah dilaunching di ruang City Operation Center (COC) kantor Wali Kota Jambi, dan lainnya adalah permulaan untuk smart city.

Sederet penghargaan sudah diterima Syarif Fasha terkait smart city. Satu di antaranya penghargaan diberikan kolaborasi majalah Itech, ASPEKTI (Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika Indonesia), Alvara (Marketing Research Agency), didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dan bersama asosiasi TIK lainnya.

Penghargaan yang diberikan ialah TOP IT dan TELCO 2017 untuk kategori "TOP IT Implementation on Smart City Development 2017", akhir Oktober lalu.

Walikota Jambi Syarif Fasha Saat meraih  2 Kategori Penghargaan Smart City IT Telco
Walikota Jambi Syarif Fasha Saat meraih 2 Kategori Penghargaan Smart City IT Telco (istimewa)

Mewujudkan smart city ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apa yang sudah dilakukan oleh Fasha-Sani pada periode pertama kepemimpinannya adalah bagian kecil dari awal smart city dimaksud.

Karena jalan untuk hal itu masih sangat panjang. Fasha- Maulana, bertekad melanjutkan program ini. 

Apa yang sudah dilakukan oleh Fasha adalah sebuah fakta bahwa perubahan tersebut sudah ada dan malah bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Ruang publik seperti Taman Jomblo dan Tugu Keris yang awalnya ditentang, ternyata kini menjadi lokasi wisata bagi warta kota yang notabene haus hiburan.

Di sini pula warga berinteraksi menghabiskan waktu berolahraga pada pagi hari, karena kawasan ini ditutup dari kendaraan atau car free day.

Pada Sabtu malam ada pula car free night, di mana warga kota menghabiskan malam panjangnya di bawah temaram lampu Taman Jomblo. Pedagang jajanan pun memanfaatkan ini menangguk rezeki.

Konsep smart city tidak cukup dengan membangun taman, jalan lingkungan, pedestrian, lampu LED dan destinasi wisata Danau Sipin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved