Prabowo Sebut Miskin, Fakta Rwanda yang Tulisan 'Visit Rwanda' di Jersey Arsenal, Yakin Miskin?
Prabowo menyebut, Indonesia saat ini, masih setingkat dengan negara-negara di Afrika, seperti Rwanda.
Dulu negara yang terletak di Benua Afrika ini memang terkenal karena kemiskinannya, tapi apakah saat ini masih dalam kondisi itu?
TRIBUNJAMBI.COM - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi Indonesia saat ini, saat berbicara di hadapan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Minggu (23/12/2018).
Prabowo menyebut, Indonesia saat ini, masih setingkat dengan negara-negara di Afrika, seperti Rwanda.
Pidato Prabowo ini pun mengundang cukup banyak komentar di media sosial.
Baca: Hanya Satu Wanita yang Bisa Bikin Soeharto Minder hingga Kepergian Belahan Jiwa, Kesedihan Terpendam
Baca: Ini Kata Petugas Keamanan Apartemen Tentang Penangkapan Steve Emmanuel Karena Narkoba
Baca: Bukan STNK, Tapi Kendaraan Ditilang hingga Tahapan Penghapusan Data Jika Tak Bayar Pajak
Beragam komentar dari netizen muncul menanggapi pernyataan Prabowo ini.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan soal perbandingan Prabowo tersebut.
Nah, seperti apakah sebetulnya Rwanda ?
Dikutip dari situs World Economic Forum dan situs Africa Business 2020, Rwanda ternyata dikenal sebagai salah satu negara di Afrika dengan pertumbuhan terpesat.
Negara ini memang babak belur setelah dihantam perang saudara dan pembantaian massal di tahun 1994.
Tapi, setelah perang saudara usai, Rwanda kini disebut tengah berlari mengejar ketertinggalan ekonomi.
Baca: 5 Pendiri Tulis Surat Terbuka, PAN Pertanyakan Motifnya - Sepak Terjang Amien Rais di Peta Politik
Baca: Langkah Mudah Bikin Best Nine 2018 Instagram, Cukup 3 Kali Klik Beres Deh!
Berikut fakta soal Rwanda :
1. Bisnis dan Konsumerisme
Berdasarkan laporan World Bank Group 2015, Rwanda adalah negara terbaik untuk urusan investasi bisnis di antara Afrika Tengah dan Afrika Timur.
Bahkan, saking ngebetnya mempercepat perkembangan investasi dan bisnis, pemerintah Rwanda menjanjikan seseorang bisa memulai bisnis di sana dalam hitungan maksimal 48 jam.

Jangan pula bayangkan negara ini begitu terbelakang dari segi konsumerisme alias terpencil.