Bupati Sebut Pasar Lelang Karet di Batanghari Tak Maksimal, Ini Penyebabnya

Bupati Batanghari Syahirsah sebut keberadaan pasar lelang karet tidak optimal, dan berpengaruh terhadap perekonomian petani karet Batanghari

Penulis: Abdullah Usman | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/WAHYU HERLIYANTO
Lelang karet di Batanghari 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Abdullah Usman

TRIBUNJANBI.COM, MUARA BULIAN - Bupati Batanghari Syahirsah sebut keberadaan pasar lelang karet tidak optimal, dan berpengaruh terhadap perekonomian petani karet Batanghari.

Permasalahan harga karet di Kabupaten Batanghari yang tidak mengalami perubahan bukan hal baru.

Hal tersebut dikatakan Bupati Batanghari Syahirsyah, dalam sebuah kesempatannya Kamis (19/12) mengatakan, keberadaan pasar lelang di masyarakat saat ini terbilang belum efektif untuk menopang dan mengubah harga jual dimasyarakat.

Terkadang keberadaan pasar lelang hanya dimanfatkan oleh orang tertentu.

" Kebanyakan pasar lelang karet dibatanghari ini menjadi pasar antrian bagi perusahaan untuk memborong karet, setiap kali pelelangan sudah ada siapa yang menjadi pemborongnya sehingga lelang hanya sekedar. Sehingga tidak optimal," ujarnya.

Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat seharusnya dengan adaya pasar lelang tersebut dapat membantu menokang harga karet masyarakat.

Terutama untuk jenis dan kualitas karet terbaik dipasar lelang tersebutlah dapat mengubah harga jual.

Baca: 4 Hari Hanyut di Sungai Batang Merangin, Jasad Hendri Gunawan Ditemukan 25 Km Dari Tempat Dia Hilang

Baca: Kakak Raja Arab Saudi Dikabarkan Meninggal Dunia, Pangeran Talal bin Adulaziz karena Penyakit Ini

Baca: Berpotensi Tsunami Susulan, BMKG Imbau Masyarakat tak Beraktivitas di Sekitar Selat Sunda

Sementara itu Kabid perdagangan Suparno beberapa waktu lalu mengatakan, meski terjadi perbedaan harga dipasaran terhadap harga karet masyarakat tidak hanya karena kualitas namun juga faktor keberadaan pasar lelang yang tidak merata.

" Karena pasar lelang tidak merata sehingga secara tidak langsung menyebabkan harga getah karet di setiap wilayah berbeda. Itu salah satu sebabnya," sebutnya

Dikatakannya pula, dibatanghari sendiri hanya terdapat tiga pasar lelang karet yang masih aktif. Sehingga hanya petani yang berada di sekitar kawasan pasar lelang karet yang menjual hasil perkebunannya ke pasar lelang karet dengan harga lebih baik.

Sementara untuk petani yang jauh dari lokasi pasar lelang karet harus menjual hasil perkebunanya kepada pengepul yang setiap minggunya mendatangi petani. Atau petani yang mendatangi pengepul untuk menjual hasil perkebunannya.

Baca: Bawaslu RI Kuatkan Putusan Bawaslu Sarolangun Terkait Laporan M Syaihu Terhadap KPU

Baca: Promo Akhir Tahun Perumahan Graha Kenali Kota Jambi, DP Murah Cicilan Rp 700 Ribuan

"Tiga pasar lelang karet yang masih aktif tersebut yakni pasar lelang karet di Desa Penerokan, di Desa Ladang Peris dan di Desa Pelayangan," ujarnya

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved