Perkebunan Kopi di Jambi Diperluas, Ada Tambahan Dana dari APBN untuk 700 Hektare Lahan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi terus mengembangkan produk kopi asal Provinsi Jambi. Kopi

Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: ridwan
zoom-inlihat foto Perkebunan Kopi di Jambi Diperluas, Ada Tambahan Dana dari APBN untuk 700 Hektare Lahan
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA
03112017_kebun kopi_arabica

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi terus mengembangkan produk kopi asal Provinsi Jambi. Kopi pun mulai dilirik oleh pemerintah Pusat. Setidaknya pada 2019 ada bantuan APBN untuk meluaskan lahan tanaman yang belakangan menjadi identitas Jambi.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal menyampaikan berdasarkan bantuan APBN Provinsi Jambi dapat bantuan perluasan lahan 700 hektare.

"Nanti daerahnya ada empat yakni Kerinci, Sungai Penuh, Merangin dan Tanjab Timur," ujarnya, kemarin.

Kata Agusrizal ini perhatian yang tak boleh disia-siakan masyarakat lokal, berdasarkan APBD yang dikucurkan melalui Dinasnya Agusrizal juga menyebut ada dana diperuntukkan lahan kopi.

"Kalau dari dana APBD jumlah lahannnya tidak sebanyak APBN, tetapi ini bukti kita majukan perkebunan kopi di Jambi," jelasnya.

Ia menyampaikan ini merupakan upaya peningkatan produksi kopi dari tahun sebelumnya. Menurutnya produksi kopi tahun ini 700 kg per hektare.

"Kita terus mendorong untuk produksinya dengan berbagai cara," ujarnya.

Cara itu disebutkannnya seperti pengembangan petani kopi oleh petani daerahnya tidak terlalu familiar dengan kopi.

"Seperti petani dari Bungo, Sarolangun dan Tanjabtim sudah melakukan pengembangan ke daerah Kerinci ataupun Merangin," ujarnya.

Untuk progres kopi 2018 ini Agsurizal menyebutkan setidaknya pihaknya sudah mendaftarkan paten untuk kopi arabika terdapat di datarn tinggi Kerinci dan Liberika di dataran rendah seperti di Tanjab Barat.

"Karena kedua kopi ini memiliki rasa yang khas, artinya berbeda cita rasanya dengan kopi lain, untuk itu segera kita patenkan," sampainya.

Untuk kopi Robusta yang kebanyakan tumbuh di Kabupaten Merangin, Agusrizal menyebut kabupaten tersebut sedang masuk pada tahap pendaftaran.

"Oleh NGO di Merangin juga sedang daftarkan patennya, semuanya karena indikasi geografisnya bagus," sampainya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Ariansyah yang mengurusi soal hilirisasai kopi ini sebelumnya mengatakan Jambi mempunyai kendala tersendiri seperti lahan. "Untuk lahan kita sedang stagnan, luas lahan terkendala," ujarnya.

Menurut Ariansyah pemerintah sudah memberikan kebijakan lahan hutan Negara yang bisa difungsikan sebagai tempat tanaman kopi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved