Banyak Ojol Pindah ke GoJek, Mengapa?
Tapi kenapa akhir-akhir ini banyak driver ojol bermigrasi dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya? Misalnya ke Go-Jek.
TRIBUNJAMBI.COM - Fenomena perpindahan driver ojol atau ojek online belakangan menjadi trend.
Kehadiran ojek onlen mulai dinikmati konsumen.
Tapi kenapa akhir-akhir ini banyak Driver Ojol bermigrasi dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya? Misalnya ke GoJek.
Mitra pengemudi sebuah label ojol ada memilih pindah ke GoJek karena merasa diperlakukan.
Seperti kerja rodi, akibat penetapan tarif rendah dan insentif buruk, di tengah banjir promo ongkos murah.
"Supaya bisa dapat penghasilan harian yang layak di Grab, harus lebih dari 20-an trip (perjalanan/order) sehari. Seperti kerja rodi saja," kata Irfan Fauzi (32), mantan mitra yang pindah ke Go-Jek pada sekitar pertengahan November, di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Pendapatan yang diterima, menurut Irfan, tak sebanding dengan usaha yang dilakukan mitra pengemudi di lapangan.
Belum lagi aturan penarifan yang dianggap tidak transparan dan kerap berubah, termasuk soal skema insentif yang semakin sulit dicapai.
Baca Juga:
Hasil Lengkap Liga Inggris Pekan Ke-15, MU Vs Arsenal Seri, Chesea Berakhir Nahas
6 Tips Lulus Tes SKB CPNS 2018 Kemenag, Ini Lik Pengumuman Resminya
Zumi Zola Divonis Hari Ini, Berikut 10 Fakta yang Terungkap saat Sidang di Jakarta
Penyedia layanan transportasi daring berbasis aplikasi asal Malaysia ini menetapkan skema insentif berubah menjadi sistem berlian.
Ada pun tarif ojol lama Irfan per kilometer ditetapkan Rp 1.200 untuk jarak dekat, dengan potongan 20 persen dari total ongkos perjalanan untuk keuntungan perusahaan.
"Pencapaian bonus jadi semakin susah setelah menerapkan skema berlian," ujarnya.
Taufik Muslihin (38), pengemudi ojol lainnya, mengamini kondisi tersebut.
Jika ingin mendapatkan insentif minimum sebesar Rp 15 ribu, setidaknya mereka harus menyelesaikan 14 perjalanan.

"Soalnya, per trip dapat delapan berlian. Kalau jam sibuk bisa 13 berlian. Insentif paling kecil harus bisa dapat 110 berlian," kata Taufik.