Anak Jadi Bupati, Nenek Tua Margaretha Masih Jualan di Pasar, Sedih Dengar Apa Katanya ke Sang Anak

Di hadapannya, sudah terbentang karung putih dan dua bakul berukuran sedang yang berisi buah asam kering.

Editor: Nani Rachmaini
(Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere)/kolase kompas.com
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez saat mengenakan pakaian adat diterima oleh Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Stanislaus Ngawang(Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere) | Foto kiri sang ibu saat jualan di pasar 

TRIBUNJAMBI.COM, KEFAMENANU - Penampilan Margaretha Hati Manhitu (78) yang sangat sederhana.

Orang yang melihat tak akan menyangka bahwa dia adalah ibu kandung dari Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandez.

Mengenakan kain sarung dan baju blouse berwarna kuning tanpa alas kaki, Margaretha duduk di depan teras rumahnya yang sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU.

Di hadapannya, sudah terbentang karung putih dan dua bakul berukuran sedang yang berisi buah asam kering.

Margaretha pun lantas meluruskan kedua kaki dan langsung melakukan aktivitas mengupas asam.

https://asset.kompas.com/crop/103x0:583x640/300x400/data/photo/2017/07/29/2542024609.jpg
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez saat mengenakan pakaian adat diterima oleh Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Stanislaus Ngawang(Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere)

Ditemani dua orang cucu dan seorang kerabatnya, Margaretha yang tak banyak bicara lantas mengambil satu per satu asam dari dalam bakul dan dikupasnya.

Baca juga:

Anaknya Bupati di NTT, Sang Ibu Masih Jualan di Pasar, Tak Diduga Reaksinya Ketika Uang Ditolak. . .

Reuni 212 Aman dan Tertib, Iwan Fals Pengin Diulang 3 Kali Setahun, Kakek Unik Bawa Pesan Damai

5 Fakta Penting di Reuni 212 Tahun 2018, Mulai dari Kesulitan Anies Hingga Lagu Bohong

Ini Para Artis yang Hadiri Reuni Akbar 212 di Monas Hari Ini, Ada yang Selfie, Samakan dengan Umrah

Setelah bersih, asam tersebut lalu dimasukkan ke sebuah bakul lainnya.

Asam kering, yang dipetik dan dipungutnya dari beberapa pohon asam di dekat rumahnya, dikumpulkan kemudian dikupas dan dijual kepada pembeli yang sudah menjadi langganannya.

Uang hasil jualan asam digunakan oleh Margaretha dan sang suami Yakobus Manue Fernandez (84) untuk keperluan makan minum sehari-hari.

Rutinitas itu sudah dia lakukan sejak anaknya Raymundus Sau Fernandez masih kecil.

Kisah Nenek Margaretha, Tetap Pilih Jualan Sayur Walau Anaknya Telah Sukses Jadi Bupati ((KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere)
Kisah Nenek Margaretha, Tetap Pilih Jualan Sayur Walau Anaknya Telah Sukses Jadi Bupati ((KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere) (kompas)

Menjual asam dilakukan bersama suami secara rutin setiap tahun.

Selain menjual asam, Margaretha yang tinggal bersama seorang anak perempuan dan menantunya juga menjual sayur-sayuran di pasar dan mengelola sawah milik mereka.

Baca juga:

Kecanduan Main Ponsel, Mata Bocah Perempuan Ini Alami Kondisi Mengerikan

Manfaatkan Kontainer Bekas Jadi Ruangan, di Thailand Jadi Ruang Kelas

Pria Ini Selalu Laporkan Kehilangan iPhone Sejak 2013, Polisi Temukan Kejanggalan di Rumahnya

Tak mau jadi beban Meski sudah berulang kali dilarang oleh Raymundus untuk berjualan asam dan sayur di pasar, Margaretha tetap kukuh menjalankan rutinitasnya itu.

Padahal, Raymundus telah sukses dalam meniti karier politiknya di Kabupaten TTU.

Sebelum menjabat sebagai Bupati TTU dua periode (2010-2020), Raymundus pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD TTU di usia 25 tahun dan Wakil Bupati TTU.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved