Perkenalkan Permainan Tradisional pada Anak-anak, Kukerta STIT Darul Ulum Sarolangun Isi Waktu Luang

Permainan murah meriah dengan memanfaatkan alam sekitar seperti tembak-tembakan dari bambu dijadikan pilihan sebagai sarana hiburan.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/wahyu
Mahasiswa Kukerta STIT Darul Ulum Sarolangun, mengajak anak-anak bermain mengisi waktu luang dengan permainan tradisional 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Angkatan XIII tahun 2018 STIT Darul 'Ulum Sarolangun, posko 01 Desa Batu Kucing, Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun, memanfaatkan waktu luang dengan mengajak anak-anak desa bermain.

Waktu luang tersebut diisi dengan membuat permainan tradisional yang mulai dilupakan di tengah serbuan permainan modern berbasis aplikasi ponsel.

Permainan murah meriah dengan memanfaatkan alam sekitar seperti tembak-tembakan dari bambu dijadikan pilihan sebagai sarana hiburan.

Baca: Lestarikan Permainan Tradisional, Kokapi Hadir Tiap Minggu di Kawasan CFN

Baca: Festival Geopark 2018, Sambut HUT Kabupaten Merangin ke-69

Salah seorang mahasiswa posko 01 Batu Kucing Rayan Arpandi mengatakan, mengajak anak-anak bermain ini dilakukan agar anak-anak cinta terhadap kebudayaan Indonesia yang nilai keseniannya selalu menurun akibat perkembangan zaman. Dan, sekaligus memperkenalkan permainan tradisional

"Awalnya kita mengambil beberapa bilah bambu, jadilah permainan tradisional ini ternyata sangat mengasyikkan. Mengambil bahannya juga tidak jauh dari posko. Tidak itu saja, kami juga mengajak anak-anak bermain Tradisional Engklek, agar anak-anak cinta terhadap permainan tradisinal, dan sebagai sarana kami untuk berkomunikasi dengan anak-anak desa ini," kata Rayan, Minggu (25/11).

Mahasiswa Kukerta STIT Darul Ulum Sarolangun, mengajak anak-anak bermain mengisi waktu luang
Mahasiswa Kukerta STIT Darul Ulum Sarolangun, mengajak anak-anak bermain mengisi waktu luang (tribunjambi/wahyu)

Rayan juga mengatakan, mengajak anak-anak Desa Batu Kucing ilir untuk bermain permainan tradisional seperti Plethokan / Tembakan Bambu dan Engklek. harapannya agar anak-anak dapat mengenal berbagai macam permainan tradisional yang sudah ada dan bisa menimbulkan rasa kreatifitasnya.

"Kami berharap dengan mengajak anak-anak bermain tradisional ini, bisa mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gadget, dan mengurangi ketergantungan terhadap permainan online," harap Rayan Arpandi.

Baca: Bandar Narkoba Ini Simpan Sabu 1Kg dalam Jok Motor. Selanjutnya Ini yang Terjadi

Baca: Ahok Muda Dipuji Ketampanannya, Unggahan Foto Fifi Lety Perlihatkan BTP Bersama Ayah dan Saudaranya

Rizki, salah seorang anak Desa Batu Kucing ilir mengaku senang dengan mainan tembak-tembakan dari bambu ini.

"Sudah lama tidak bermain seperti ini. Senang sekali, apa lagi hari ini kami bermain bersama kakak KKN,"katanya.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved