Harga Kelapa Dalam Jatuh, Petani Kelapa di Tanjabtim Menjerit, Harapkan Solusi Konkrit Pemerintah
Para petani kelapa dalam di Kabupaten Tanjung Jabung mengeluh akibat kian merosotnya harga
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Para petani kelapa dalam di Kabupaten Tanjung Jabung mengeluh akibat kian merosotnya harga kelapa dalam sebagai komoditi utama mereka.
M Nur satu di antara petani kelapa yang ada di Desa Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur, Tanjung Jabung Timur mengatakan, harga kelapa dalam saat ini hanya berada di rentang harga Rp 500 - 800 per butirnya, yang pada harga normalnya seharga Rp 1500-3000 perbiji tergantung ukuran.
Tidak hanya kelapa bulat, harga isi kelapa yang sudah dikeringkan atau kopra pun merosot jauh yang saat ini hanya dihargai Rp 1700 perkilogram.
"Jauh sekali merosotnya, sejak beberapa bulan terakhir tak ada naik-naiknya harga kelapa," kata Ridho, kepada Tribunjambi.com, pada Minggu (18/11).
M Nur menambahkan, saat ini banyak petani kelapa yang enggan memanen buah kelapanya meskipun telah sampai waktu panen. "Kalau dipanen sekarang, rugi kita, belum lagi upah pekerja, dan biaya perawatan kebun," bebernya.
Dengan situasi ini, ia berharap ada langkah yang kongkrit dari pemerintah agar harga kelapa bisa kembali normal.
"Kami harap ada solusi dari pemerintah. Kasian petani kalau seperti ini terus, harga kelapa tidak sebanding dengan biaya kebutuhan sehari-hari," harapnya. (*)
