Mengerikannya KOGA yang Dipimpin Omar Dhani Sampai Buat Tentara Malaysia & Pasukan Elit Inggris Ciut

Sejarah tidak akan bisa melupakannya, Indonesia harus menghadapi Malaysia, Singapura sampai tentara khusus Inggris.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Facebook/Indonesia Jaman Dulu
Omar Dhani dan Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah kekuatan Tentara Nasional indonesia (TNI) di zaman pemerintahan Soekarno sudah terkenal kehebatannya.

Sejarah tidak akan bisa melupakannya, Indonesia harus menghadapi Malaysia, Singapura sampai tentara khusus Inggris.

Antara tahun 1961-1966. disitulah meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler.

Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh Presiden Sukarno di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964

Presiden Sukarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora).

Poin pertama Dwikora adalah pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.

Kedua bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA).

Baca: Ini Komentar Veronica Tan Usai Nonton Film A Man Called Ahok Bareng Anaknya

Baca: VIDEO Wajah Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi yang Tertangkap di Tasikmalaya

Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.

Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno.

Tapi sebelum KOGA dibentuk aksi penyusupan yang dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama.

Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia.

Sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya karena musuh yang dihadapi merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang.

Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan mengunakan persenjataan terbatas.

Gerilyawan Indonesia yang terdiri atas para sukarelawan bahkan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan.

Baca: Update Hasil Hong Kong Open 2018, Jonatan Christie Menang Atas Anthony Ginting & Hasil Lainnya

Baca: Kotak Suara yang Tiba Di Bungo Masih Kurang dari Kebutuhan, Baru 5.160 Unit

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved