Pengakuan Bibi Korban Upaya Penculikan, Akbar Masih Trauma Lihat Orang Berbaju Hitam

Dugaan kasus penculikan anak di Kabupaten Sarolangun minggu lalu sempat menghebohkan warga Desa Bernai dan Sungai Abang.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/wahyu herliyanto
Dugaan kasus penculikan anak di Kabupaten Sarolangun minggu lalu sempat menghebohkan warga Desa Bernai dan Sungai Abang. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dugaan kasus penculikan anak di Kabupaten Sarolangun minggu lalu sempat menghebohkan warga Desa Bernai dan Sungai Abang.

Pasalnya waktu itu masyarakat tersebut mengaku telah adanya percobaan penculikan hingga mencari pelakunya ke dalam hutan.

Dugaan kasus penculikan anak di Kabupaten Sarolangun minggu lalu sempat menghebohkan warga Desa Bernai dan Sungai Abang.
Dugaan kasus penculikan anak di Kabupaten Sarolangun minggu lalu sempat menghebohkan warga Desa Bernai dan Sungai Abang. (tribunjambi/wahyu herliyanto)

Kejadian dugaan percobaan penculikan menimpa salah seorang bocah bernama Akbar (7) warga Desa Bernai Luar, Kecamatan Sarolangun. Saat itu sempat mengundang perhatian warga Desa Bernai dan Desa Sungai Abang, yang mana beredar kabar Akbar hendak diculik hingga warga Dua Desa tersebut melakukan pencarian pelaku

Baca: Polisi Selidiki Laporan Penculikan Anak di Sungai Abang

Baca: 4 Fakta Pengepungan dan Penangkapan Perampok yang Awalnya Diduga Pelaku Penculikan

Baca: Piala AFF 2018 - Timnas Singapura Terjungkal Setelah Takluk dari Filipina 0-1

Baca: Piala AFF 2018 - Bima Sakti Sebut Timnas Indonesia Sempat Kendor di Awal Pertandingan

Diakui oleh bibi korban yakni Relawati membenarkan adanya percobaan penculikan terhadap keponakannya tersebut.

Ia menceritakan, pada mulanya Sabtu (10/11) malam sekira pukul 19:00 Wib, ia bersama Akbar dan saudaranya duduk bersama di depan rumah, tidak terlalu lama berselang berhentilah satu unit mobil putih tanpa nomor polisi, yang berjenis APV tepatnya berhenti di depan mereka.

Warga membakar motor diduga milik pelaku kejahatan yang awalnya disangka penculik anak.
Warga membakar motor diduga milik pelaku kejahatan yang awalnya disangka penculik anak. (TRIBUN JAMBI/WAHYU HERLIYANTO)

“Sayo duduk di sano dan menghadap ke jalan, sedangkan mamaknya Akbar duduk di samping Akbar, begitu juga ayuknya, saat kami sedang duduk datanglah mobil berwarna putih jenis AVP dari arah Desa Sungai Abang. Tiba-tiba mobil tersebut berhenti di depan kami, awalnya dari mobil tersebut turun satu orang langsung berjalan ke arah kami, lalu lansung memegang tangan Akbar, lalu saya ambil kembali Akbar dan saya rangkul, secara spontan saya tendang orang tersebut di bagian kemaluannya,” bebernya

Lanjutnya, ia bersama Akbar dan saudaranya langsung masuk ke dalam rumah, serta menutup pintu rumah dari dalam, ia juga langsung mematikan lampu penerangan di dalam rumahnya tersebut juga disertai dengan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

“Waktu itu, kami juga sempat mengintip dari dalam rumah, dari mobil tersebut turunlah 5 orang semuanya, menggunakan penutup muka (sebo) dan berseragam serba hitam, tidak lama setelah itu mereka sempat ngobrol, namun saya tidak mendengar ucapannya mereka dengan begitu jelas,” ceritanya

Atas insiden tersebut, ia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada pamannya Akbar yakni Asmadi, dengan begitu mereka lalu dibawa oleh Asmadi menuju Mapolsek Kota Sarolangun, untuk melaporkan adanya kasus dugaan percobaan penculikan tersebut.

Dan warga pun saat itu melakukan pencarian pelaku hingga dalam hutan dan berlanjut esok harinya.

“Saat ini Akbar masih trauma dan ketakutan, jika melihat orang yang memakai baju hitam dan tinggi itu ia sangat takut saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sarolangun AKBP. Dadan Wira Laksana, S.IK M.AP, mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas insiden dugaan penculikan tersebut.

“Dugaan kasus penculikan ini masih didalami oleh penyidik Polsek Sarolangun, dan melakukan kegiatan BAK, pengecekan ke TKP kembali. Kami mengimbau kepada semua lapisan masyarakat, untuk sama-sama menjaga lingkungan masing masing, sama-sama waspada dan yang paling utama adalah cepat menginfokan apabila menemukan suatu tindak pidana, tentunya ini menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga keamanan disekitar lingkungan kita, agar situasi sekitar aman dan kondusif,” pungkasnya

Sebelumnya juga kejadian dugaan penculikan tersebut sempat membuat warga merasa berang, karena warga waktu itu berhasil menangkap diduga pelaku penculikan.

Namun fakta berkata lain, pelaku yang tertangkap adalah pelaku kejahatan lain yaitu perampokan. Kejadian itu sempat membuat warga semakin memanas karena tak bisa melampiaskan kekesalannya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved