Panas Politik Genderuwo

Lagi Populer Istilah 'Politik Genderuwo', Ini Asal Usul Mitos Genderuwo yang Suka Iseng dan 'Jorok'

Setelah ramai dengan istilah 'tampang Boyolali' dan 'sontoloyo', dunia politik Indonesia kembali ramai dengan istilah 'politik genderuwo'.

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
(www.lazone.id)
Ilustrasi genderuwo atau genderuwa. 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah ramai dengan istilah 'tampang Boyolali' dan 'sontoloyo', dunia politik Indonesia kembali ramai dengan istilah 'politik genderuwo'.

Istilah Genderuwa, dalam pengucapan Bahasa Jawa Genderuwo, merupakan mitos Jawa tentang sejenis bangsa jin atau makhluk halus.

Makhluk halus itu berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan. Tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh.

Genderuwa atau Genderuwo dikenal paling banyak dalam masyarakat di Pulau Jawa, Indonesia.

Orang Sunda menyebutnya "gandaruwo" dan orang Jawa umumnya menyebutnya "gendruwo".

Baca: Panas Politik Genderuwo, Juru Bicara Jokowi-Amin Sebut Itu Tak Ditujukan Kelompok Tertentu

Baca: Hari Pahlawan: Kisah Cinta Sayuti Melik Pengetik Naskah Proklamasi dengan Pengibar Bendera Pusaka

Baca: Nana Mirdad Ketumpahan Minyak Panas, Begini Perlakuan Andrew White ke Istrinya

Nah, habitat hunian kegemarannya yaitu batu berair, bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap.

Asal usul kata Genderuwo

Menarik menelusuri asal usul kata Genderuwo. Istilah genderuwa yang sebenarnya diduga berasal dari bahasa Kawi gandharwa, yang berakar dari bahasa Sanskerta gandharva.

Dalam kepercayaan Hindu dan Buddha, yang merupakan kepercayaan dominan di zaman kerajaan Hindu Buddha di nusantara, Gandharwa digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan.

Mitos genderuwa sebagai makhluk astral, diduga berakar dari mitos kuno Persia gandarewa.

Ilustrasi genderuwo atau genderuwa.
Ilustrasi genderuwo atau genderuwa. ((www.lazone.id))

Dalam mitos Persia, gandarewa adalah siluman air Persia yang terus-menerus mencoba untuk memakan hal-hal baik yang tercipta dalam mitos penciptaan Persia dan akhirnya akan dikalahkan oleh pahlawan Keresaspa.

Dalam kebudayaan Jawa

Nah, dalam kebudayaan Jawa berbeda lagi. Genderuwa dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia.

Legenda menuturkan genderuwa dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seorang manusia. Mereka akan untuk menggoda sesama manusia.

Dituliskan beberapa sumber, menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan. Seperti Hutan Jati Cagar Alam Danalaya, Kecamatan Slogohimo, sekira 60 Km di sebelah timur Wonogiri.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved