BPBD Pantau Ada Beberapa Daerah di Jambi Terendam Banjir, Ini Titik-titiknya

Laporan Wartawan Tribun Jambi, M Ferry Fadly

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hujan yang mengguyur Provinsi Jambi beberapa hari ini mengakibatkan banjir di sejumlah daerah.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menerima laporan sementara dari BPBD kabupaten.

Ada sejumlah titik terendam banjir. Seperti di Kecamatan Muara Papalik. Tercatat pada 7 November 2018 ada dua desa, yakni Desa Intan Jaya dan Desa Desa Papauh, Kecamatan Muara Papalik.

Tinggi muka air mulai terjadi peningkatan pada pukul 04.30 WIB dengan ketinggian sekira 1,5 Cm.

Sekira pukul 12.00 WIB, air mulai berangsur surut. Hingga pada pantauan terakhir pada pukul 17.30 WIB ketinggian air sekitar 50 Cm dan terus berangsur surut.

Jumlah permukiman yang tegenag ada 40 unit. Warga yang semula rumahnya tergenang sudah mulai melakukan pembersihan sisa-sisa sedimen yang terbawa air.

Untuk Desa Papauh yang bertetangga dengan Desa Intan Jaya juga mengalami peningkatan debit air sekira 1 meter, dengan durasi waktu yang sama. Hingga pukul 17.30 WIB air sudah kering dan warga melakukan pembersihan sisa-sisa endapan sedimen

Jumlah permukiman yang tergenang ada 16 unit. Tidak ada korban jiwa maupun luka luka dalam kejadian ini.

Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, melalui Kepala Seksi Kesiapsiagaan Kayan Lumban Gaol, mengatakan untuk banjir kali ini air yang menggenangi rumah warga tidak begitu lama.

"Setelah itu airnya beragsur surut," jelasnya.

Dia juga mengatakan pihaknya belum mendirikan tenda pengungsian di area-area yang tergenag air.

"Ada beberapa warga kita ungsikan sementara ke tempat yang lebih tinggi, tetapi tidak di tenda, paling di rumah penduduk. Dan setelah itu, mereka pulang ke rumah masing masing," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan kesiapsiagaan terkait banjir yang melanda di beberapa daerah Provinsi Jambi

Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi untuk menyikapi bencana banjir ini. "Kita rapat teknis dengan mengandeng instansi terkait. Antara lain, dinas sosial, dinas PU pengairan, balai wilayah sungai, Basarnas, TNI dan Polri," jelasnya.