Musibah Banjir
Banjir Jujuhan Karena Tidak Ada Lagi Daerah Resapan
Menurut warga beberapa dusun seperti Rantau Ikil dan Pulau Jelmu Kecamatan Jujuhan, banjir besar di terakhir terjadi 1996.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Bungo
TRIBUNAJMBI.COM, MUARA BUNGO - Menurut warga beberapa dusun seperti Rantau Ikil dan Pulau Jelmu Kecamatan Jujuhan, banjir besar di terakhir terjadi 1996. Kini banjir itu kembali terjadi dan dugaan kuat penyebabnya tidak adanya resapan air.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bungo mengatakan banjir besar terjadi karena daerah resapan yang sudah tidak ada.
“Kalau Jujuhan dan Jujuhan Ilir tidak terdapat kawasan hutan. Tapi termasuk kawasan sub DAS Batanghari Ulu, bermuara di Sumatera Barat atau Dharmasraya dan Solok,” katanya.
Baca: Capai 60 Persen, BPPRD Tanjabbar Optimis Capai Target PAD
Dendi menjelaskan fenomena ini bisa disebabkan karena siklus tahunan atau pun karena daerah resapan air yang sudah tidak ada lagi.
“Misal sepanjang aliran sungai sudah dibuka untuk perkebunan atau pemukiman. Atau terjadinya penambangan liar yang mengakibatkan pendangkalan sungai,” katanya.